Berdesakan dalam Bajaj Selama 9 Jam Demi Mudik ke Kampung Halaman

Hasanuddin (65) bersama empat anggota keluarganya rela berdesakan di dalam bajaj demi bisa merayakan Lebaran bersama sanak keluarga di Kuningan, Jawa Barat.

Ini bukan kali pertama Hasanuddin menggunakan bajaj miliknya untuk mudik ke kampung halamannya. Sejak tahun 2015, bajaj itulah yang membawa dirinya dan keluarga menuju ke Kuningan.

"Sudah biasa, tiap tahun (mudik pakai bajaj)," kata Hasanuddin saat ditemui di Pos Pelayanan Kedung Waringin, Kabupaten Bekasi, Kamis (20/4).

Hasanuddin yang sehari-harinya berprofesi sebagai sopir bajaj ini mengaku sudah mempersiapkan kendaraan itu dari jauh-jauh hari. Tujuannya, agar bajajnya prima selama perjalanan.

"Ganti oli, periksa mesin, servis dulu, cek rem. Pokoknya serba bagus dah," ujarnya.

Hasanuddin mengaku mudik menggunakan bajaj jauh lebih hemat dibanding harus memanfaatkan moda transportasi umum lainnya.

Kata dia, dari Jakarta Utara hingga ke Kuningan, dirinya hanya perlu menyiapkan bensin sebanyak 15 liter saja. Biasanya, dirinya akan menempuh perjalanan selama sembilan jam, jika tak terjebak kemacetan.

Namun, persoalan biaya bukan jadi satu-satunya alasan Hasanuddin. Ia mengaku ada kekhawatiran bajaj miliknya akan hilang saat ditinggal pulang ke kampung halaman.

"Karena kan ini bajaj pribadi, kalau ditaruh di sana takut hilang. Jadi dibawa saja sekalian," ucap dia.

Hasanuddin mengaku dirinya juga tak pernah mendapat teguran dari pihak keamanan selama melakukan perjalanan dengan bajaj miliknya.

"Belum ada (imbauan dari polisi), enggak pernah (dilarang)," kata Hasanuddin.