Kerinduan ke Ibu 'Bunuh' Kebosanan dan Lelah Saat Macet di Arus Mudik

CNN Indonesia
Jumat, 21 Apr 2023 16:18 WIB
Momen mudik lebaran ke kampung halaman adalah tradisi masyarakat seantero Indonesia, tak peduli mesti bermacet-macetan berjam-jam dan padat-padatan di kapal.
Para pemudik tertidur dikendaraannya saat menunggu antrean masuk kapal feri di Pelabuhan Merak, Banten, Kamis (20/4/2023). (CNNIndonesia/Adi Ibrahim)
Bakauheni, CNN Indonesia --

Momen mudik lebaran Hari Raya Idulfitri alias pulang kampung, tentunya sudah menjadi tren atau tradisi bagi masyarakat seantero Indonesia.

Oleh karena itu, para perantau tentunya sangat menunggu-tunggu momen mudik lebaran karena bisa pulang kampung dan berkumpul bareng keluarga tercinta pada saat di Hari Raya. Mereka seakan tak peduli harus bermacet-macetan dan berpadat-padatan di jalanan demi pulang berlebaran di kampung halaman. 

Untuk menyambut momen itu (lebaran), biasanya para pemudik akan menggunakan bermacam jenis moda transportasi untuk bisa sampai ke kampung halamannya seperti kereta api, kapal laut, bus, pesawat, mobil pribadi, travel, sepeda motor dan pesawat terbang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti halnya Tajudin (37), warga Kampung Melayu, Tangerang dengan membawa dua buah hatinya hendak mudik lebaran di rumah ibunya di Kampung Rebang Tangkas, Kabupaten Way Kanan, Lampung dengan menggunakan jalur darat naik moda transportasi bus.

Bapak dua anak ini yang sehari-hari bekerja sebagai buruh di pabrik limbah kaca di daerah Tangerang, Banten menceritakan sudah selama enam tahun ini, Ia belum pernah mudik di kampung tempat kelahirannya di Kabupaten Way Kanan.

Tajudin melakukan perjalanan mudik dengan membawa dua orang anaknnya melalui jalan darat secara mengecer menggunakan moda transportasi bus.

"Pulang ke Way Kanan, karena saya sudah kangen sama ibu. Apalagi orang tua saya tinggal satu, ya hanya ibu ini aja. Kalau bapak sudah lama meninggal. Sudah enam tahun saya nggak mudik dan ketemu sama ibu di kampung," kata Tajudin kepada CNNIndonesia.com saat beristirahat dan menjaga anaknya yang sedang tertidur di ruang lobi kedatangan penumpang Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Kamis (20/4) malam.

Meski tidak menggunakan kendaraan pribadi, apapun itu yang dilakukannya asalkan bisa pulang kampung bertemu dengan ibunya.

"Ya mudik ini, mengecer saja masa naik angkutan umum bus. Berangkat dari rumah itu siang tadi sekitar jam 14.30 WIB. Lalu naik kapal dari Pelabuhan Merak, Banten selepas maghrib dan sampai di Bakauheni sekitar jam 22.30 WIB," kata dia.

Tajudin menuturkan dia bersama dua anaknya sengaja beristirahat dan menginap di tempat yang sudah disediakan di Pelabuhan Bakauheni, karena mau melanjutkan perjalanan menuju ke rumah orangtuanya kondisinya sudah larut malam.

"Besok pagi lanjutkan perjalanannya, karena ini sudah larut malam dan kasihan juga sama anak-anak kalau dipaksakan melanjutkan perjalanan. Yang penting, besok bisa sampai dan ketemu sama ibu," ucapnya.

Dikatakannya, sebelumnya Ia sempat ingin mengurungkan niatnya untuk mudik dan bertemu dengan ibunya di kampung. Pasalnya, dia belum mengetahui bagaimana cara membeli tiket kapal secara daring.

"Mau mudik ini, memang sempat bingung tadinya karena memang saya nggak tahu sama sekali cara beli tiketnya melalui online. Lalu saya nekat saja berangkat, begitu sampai di terminal ada orang yang membantu dan saya minta tolong sama orang itu untuk belikan tiketnya secara online itu," ungkapnya.

Pemudik lain, Fauz saat ditemui CNNIndonesia.com di area parkir dermaga eksekutif Pelabuhan Bakauheni menuturkan dirinya bersama anak dan istrinya menempuh perjalanan menggunakan mobil pribadinya selama tiga hari tanpa bermalam dari tempat tinggalnya di Kota Medan, Sumatera Utara.

Menurutnya, hal ini dilakukannya, karena kerinduan yang sudah tidak tertahan untuk segera bertemu dengan keluarganya di daerah Banjarnegara, Jawa Tengah.

"Berangkat dari Medan tanggal 19 April kemarin, perkiraan nyampek disana (Banjarnegara) itu semalam lagi besok. Ya nggak pakai nginep berangkat dari medan, jadi langsung berangkat saja. Paling istirahat kalau memang lelah,"ucapnya.

Perjalanan mudik kali ini, kata Fauz, nekat dilakoninya karena sudah terlampau sangat rindu ingin bertemu dengan keluarganya yang ada di Banjarnegara.

"Ya kangen sama keluarga di sana (Banjarnegara). Kebetulan juga, sekarang ini bebas mudik dan sudah tidak ada lagi larangan dari pemerintah akibat pandemi Covid-19 belum lama ini," kata dia.

[Gambas:Video CNN]



(zai/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER