Meski menyinggung soal "langkah awal kemenangan", Ketua DPR Puan Maharani sejauh ini belum sekali pun menyebut secara eksplisit nama Ganjar Pranowo di depan publik usai pengumuman capres dari PDIP.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan nama Ganjar sebagai capres dari PDIP, di Rumah Batu Tulis, Bogor, Jumat (21/4) siang.
Usai pengumuman itu, Puan membuat beberapa unggahan di akun Twitter-nya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama, unggahan soal Hari Kartini 21 April, pukul 17.07 WIB, ia menuliskan "Bukan hanya kesetaraan, tapi soal bagaimana perempuan mendapat kesempatan dan peluang yang sama..."
Kedua, kembali unggahan soal Hari Kartini sambil menyinggung capres PDIP dalam video yang juga berisi Mega, Jokowi, Ganjar, dan Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo.
"Selamat Hari Kartini hari ini tanggal 21 April tahun 2023 untuk perempuan-perempuan Indonesia dan hari ini PDI-Perjuangan baru saja mengumumkan calon presiden dari PDI-Perjuangan," ucap Puan dalam video itu.
"Nah ada Pak Presiden Jokowi ada ibu Ketua Umum ada Mas Prananda, dan ya ini, satu ini calon presiden dari PDI-Perjuangan," lanjut dia, yang saat itu direspons Ganjar dengan anggukan sambil tersenyum.
"Semoga hari ini menjadi hari yang terbaik bagi kita semua untuk bangsa indonesia dan untuk kaum perempuan Indonesia semangat! Merdeka!" tandas mantan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu.
Ketiga, unggahan bersambung yang menyinggung soal "3 Presiden" dan "langkah awal kemenangan" terkait dengan keputusan Mega itu.
"Cocok yaa kalau diberi judul 'Bersama 3 Presiden'"
"Di depan lukisan Presiden pertama RI, bersama Presiden ke-5 Ibu Megawati (sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan) dan Presiden Joko Widodo," tulis Puan, Sabtu (22/4) pukul 01.39 WIB.
"Semoga apa yang telah diputuskan Ibu Ketua Umum di hari baik ini, menjelang hari kemenangan Idulfitri ini, akan menjadi langkah awal kemenangan kita bersama sebagai satu bangsa," pada unggahan lanjutannya.
Pada Sabtu (22/4) pagi, Puan pun menyampaikan siaran pers soal keikutsertaannya dalam Salat Id bersama suami dan anaknya di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Tak ada soal capres PDIP maupun Ganjar.
Nama Puan dan Ganjar sejak lama digadang-gadang sebagai capres potensial PDIP. Para pendukungnya pun menunjukkan deret rivalitas yang cukup keras.
Di antaranya, Dewan Kolonel bentukan para Anggota Fraksi PDIP di DPR pendukung Puan Vs Dewan Kopral bentukan relawan Ganjar.
Selain itu, ada 'serangan-serangan' pula terhadap Ganjar lewat politikus PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, serta sindiran-sindiran dari mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo terhadap Puan.
Meski demikian, survei-survei memperlihatkan Ganjar nyaris selalu unggul jauh terhadap Puan dalam hal elektabilitas dan popularitas.
Contohnya, survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 2-11 Maret 2023 terhadap 1.220 responden. SMRC mendapati popularitas Ganjar menjadi yang tertinggi dengan angka 90 persen, unggul dari Puan Maharani 45 persen.
Survei Indo Barometer juga mengungkap Ganjar Pranowo masih di posisi puncak dengan 29,4 persen, dengan Puan Maharani 1,4 persen.
Pengamat politik Universitas Andalas Asrinaldi menilai kinerja Ganjar sebenarnya tak hebat-hebat betul. Yang membedakannya adalah kelihaian "memainkan media."
"Prabowo [Subianto, Menhan] dan Ganjar enggak terlalu hebat betul, enggak ada bedanya dengan Puan. Hanya karena Puan perempuan dan dia tidak memainkan media dengan baik, itu berdampak pada perhatian masyarakat," ujar dia.
Selain itu, kata dia, ada budaya patriarki masih kental di masyarakat Indonesia.
"Akibatnya dalam kontestasi politik, capres perempuan tidak dianggap sesuatu yang luar biasa. Ini membuat masyarakat berpikir bahwa ruang untuk pemimpin publik ya lebih untuk laki-laki ketimbang perempuan," kata Asrinaldi.
(tim/arh)