Kebakaran di kawasan Tembok Bolong, Pelabuhan Perikanan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat (21/4) dini hari membuat 162 warga dievakuasi.
Dalam peristiwa nahas itu, si jago merah melahap 219 rumah semi permanen warga.
Salah satu petugas posko, Beni Sadar sekaligus ketua RW 22 mengatakan, sebelumnya, 135 warga berhasil dievakuasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pagi jam 07.00 saya baru mencatat 135. Masuk jam 1 an jadi 162," kata Beni di lokasi, Jakarta Utara, Selasa (22/4).
Dalam prosesnya, Beni mengaku kesulitan untuk melakukan evakuasi, karena warga mengungsi secara terpisah di beberapa titik.
Ia menjelaskan beberapa warga ada yang mengungsi di musala, Sekretariat RW dan di lokasi pengungsian petugas.
Menurutnya, tempat evakuasi saat ini telah dipilih karena berdekatan dengan lokasi kejadian.
"Di sini ada tempat sendiri, di sana ada tempat sendiri, di sini juga ada tempat. Jadi dari musala datang ke sini," kata Beni.
Lihat Juga : |
"Karena memang dari TKP ini berdekatan" tambah Beni.
Beni juga mengatakan pihaknya kini tengah bekerja sama dengan berbagai pihak terkait penyaluran bantuan warga selama dievakuasi.
"Ada dari Dinas Sosial, Temen RW, BPBD, PMI," kata Beni.
Ia juga telah mendata sejumlah keperluan warga selama di tenda pengungsian.
Berdasarkan data diperoleh, kebutuhan warga meliputi kebutuhan pakaian, obat-obatan, air mineral, makanan dan lain sebagainya.
Ia juga menjamin keperluan warga akan tercukupi selama di tenda pengungsian.
"Sementara aman (keperluan warga selama evakuasi)," pungkas Beni.
(pan/sfr)