TNI Kirim Boeing B-737 ke Sudan Hari Ini untuk Evakuasi WNI

CNN Indonesia
Senin, 24 Apr 2023 12:10 WIB
TNI akan memberangkatkan pesawat dan personel untuk mengevakuasi WNI dari Ibu Kota Sudan hari ini imbas perang saudara.
WNI dievakuasi ke KBRI Khartoum pada Selasa (18/4/2023), di tengah perang saudara yang kian membara. (Arsip Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia --

TNI akan memberangkatkan pesawat dan personel untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Ibu Kota Sudan imbas konflik bersenjata yang terjadi sejak 15 April lalu.

Pesawat akan diberangkatkan pada siang ini, Senin (24/4) dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo dijadwalkan hadir melepas keberangkatan tim evakuasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Betul (TNI memberangkatkan pesawat dan personel)," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono saat dihubungi, Senin.

Julius mengatakan pihaknya bakal menyampaikan informasi detail soal keberangkatan itu nanti.

Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma Indan Gilang mengatakan pesawat yang diberangkatkan adalah Boeing B-737.

"Iya betul. Rencananya jam 14.00," kata Indan.

[Gambas:Video CNN]

Sementara itu, secara terpisah, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan evakuasi WNI dari Sudan akan berlangsung secara beberapa tahap dan dimulai hari ini.

"Rencana awal, seluruh WNI akan dievakuasi dengan memanfaatkan gencatan senjata yang ada. Namun demikian, karena adanya pembatasan bahan bakar untuk bus yang akan mengangkut para WNI, maka evakuasi tidak dapat dilakukan dalam satu tahap," ujar Retno dalam keterangan video, Senin (24/4).

Retno menjelaskan sebanyak 538 WNI telah tiba di Kota Port Sudan pada pukul 01.00 waktu setempat atau 06.00 WIB hari ini. Ia menyebut terdapat 289 WNI lainnya, yang sebagian besar mahasiswa dan 5 pekerja perusahaan, akan dievakuasi pada tahap kedua pada kesempatan pertama.

Perang saudara di Sudan sudah berlangsung sejak 15 April lalu, di mana pasukan Rapid Support Forces (RSF) berupaya menduduki situs pemerintahan di Ibu Kota hingga memicu militer membobardir markas mereka di Khartoum.

Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 420 orang tewas dalam konflik antar pasukan militer itu. Sementara 3.700 orang lainnya tercatat mengalami luka-luka.

Selain itu, lebih dari dua per tiga rumah sakit di Khartoum dan negara-negara tetangga kini juga tak lagi berfungsi. Serikat dokter jug mengabarkan setidaknya empat rumah sakit di Kordofan Utara menjadi sasaran penembakan.

(yog/pop/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER