Ganjar Pranowo mengaku tak masalah disebut sebagai petugas partai saat menerima dukungan dari PDI Perjuangan sebagai bakal calon presiden untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baginya, terminologi petugas partai merupakan realitas yang dihadapi semua kader partai jika ingin menempati jabatan publik. Sebab, kader harus mendapatkan restu dari ketua umum partai.
"Sangat nyaman. Kalau kita lihat orang berpartai, hampir semua partai, kalau tak ada tanda tangan dari ketum partai, dia tak akan bisa dapatkan jabatan publik," kata Ganjar dalam wawancara dengan Najwa Shihab yang diunggah di akun YouTube.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mari kita baca konstitusi dan kita baca semua dari semua realitas. Kalau saya mau jadi gubernur, yang tanda tangan ketum," tambahnya.
Ganjar lantas menjelaskan penetapan calon presiden di Indonesia hanya bisa diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik dengan besaran suara yang telah ditentukan undang-undang.
Menurut dia, seorang kader yang menjadi capres harus mendapatkan restu dari ketum partai sesuai konstitusi. Bila tak mendapatkan dukungan partai, ia memastikan seseorang tak bisa menjadi capres.
"Memangnya kader partai, memang calon lain, dia enggak cari partai? Ngelamar sini ngelamar situ. Dia ditugaskan enggak oleh partai? Kalau dia enggak ditugaskan dia bisa dapat itu nggak? Enggak. Dalam sistem partai, tak ada demokrasi tanpa parpol, saya pilih jalan sebagai seorang kader," kata dia.
Meski menjadi petugas partai, Ganjar mengaku tak risau. Baginya, seorang petugas partai yang menempati jabatan publik tetap punya hak tersendiri mengenai isu yang menyangkut kebijakan publik.
Lihat Juga :![]() BREAKING NEWS PPP Resmi Usung Ganjar Pranowo Jadi Capres 2024 |
Ia pun memastikan selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah tetap bisa berkomunikasi intens dengan rakyat yang dipimpinnya. Ia mengatakan ada hal-hal yang bisa diputuskannya tanpa harus berkonsultasi dengan partai.
"Saya kasih contoh saya sendiri, ketika masyarakat protes sesuatu ke saya, saya layani langsung. Apakah saya konsul ke partai? Tidak. Karena sudah mengerti mana yang kami harus konsul ke partai, mana yang jadi kewenangan apakah gubernur atau DPR," ucap dia.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari PDIP di kediaman keluarga Bung Karnp, Rumah Batutulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4).
Saat pengumuman itu, Megawati secara simbolis memakaikan peci kepada Ganjar.
(rzr/tsa)