Hasto: Pertemuan PPP-PDIP Bakal Teguhkan Kerja Sama Politik

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menyebut rencana pertemuan elite PDIP dengan PPP akan meneguhkan kerja sama politik antara kedua partai.

Pertemuan PPP dan PDIP rencananya akan digelar pada Minggu (30/4) di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat pada pukul 14.00 WIB. Kantor itu persis bersebelahan dengan kantor pusat DPP PPP.

Hasto menuturkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan langsung menyambut kunjungan partai berlambang Ka'bah itu.

Lihat Juga : INFOGRAFIS: Koleksi Kendaraan Capres 2024 Anies Vs Ganjar

"Minggu akan menjadi kesempatan pertama bertemu dengan Ibu Megawati Soekarnoputri guna meneguhkan kerjasama politik," kata Hasto dalam keterangannya, Jumat (28/4).

Pertemuan itu menindaklanjut hasil Rapimnas V PPP, yaitu mengusung Ganjar Pranowo yang merupakan kader PDIP sebagai calon presiden 2024. Adapun Megawati juga telah mengumumkan Ganjar sebagai calon presiden PDIP pada Jumat (21/4).

Menurut Hasto, kerja sama kedua partai akan semakin menguatkan sistem presidensial kepartaian. PDIP merupakan parpol yang menolak menggunakan istilah koalisi dalam pemilu. Menurut mereka, dalam sistem presidensial, yang ada hanya kerja sama politik.

Dia pun meyakini kerja sama dengan PPP akan memperluas basis politik dan pemilih capres PDIP. PPP dan PDIP, menurut dia, memiliki rekam jejak kerja sama yang panjang sejak menjadi korban politik Orde Baru.

Lihat Juga : PPP Dukung Ganjar, Nostalgia 'Mega-Bintang' hingga Mega-Hamzah Haz

"Sehingga diyakini kerjasama dengan PPP sangat positif, dan semakin memperkuat energi kemenangan Pilpres 2024. Seluruh kerjasama Partai Politik dilakukan melalui komunikasi Partai dengan partai," katanya.

Sementara itu, PPP saat ini merupakan bagian dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Golkar dan PAN. Ketua umum ketiga parpol menggelar pertemuan pada Kamis (27/4) malam usai PPP mengusung Ganjar sebagai capres.

Usai pertemuan, ketiga parpol menyatakan KIB belum bubar dan tetap solid. Mereka mengatakan ada potensi tiap parpol mengusung capres yang berbeda.