PDI Perjuangan (PDIP) resmi mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pada pemilu presiden (pilpres) 2024 mendatang. Menyusul pencalonan ini, sejumlah tokoh pun digadang-gadang akan mendampingi Ganjar sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut ada banyak calon yang bersedia mendampingi Ganjar dalam pilpres mendatang. Ia mengklaim ada sekitar 10 daftar nama calon yang telah menyampaikan kesediaan mereka.
"Banyak kok, saya sudah punya di sini. Berapa tuh, 10 apa, lebih. Ya, nanti kan mengerucut sendiri," ucap Megawati di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Minggu (30/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, Mega mengaku pemilihan calon ini tak bisa sembarangan. Semua harus dipikirkan dengan matang. Ia bahkan menggambarkan tokoh-tokoh ini seperti gerbong kereta. Katanya, sudah banyak yang ingin naik tapi harus menunggu waktu yang tepat.
"Tadinya satu gerbong, sekarang ini gerbongnya 20 saja sudah sesak. Yang mau ikut banyak banget. Cuma ada juga yang malu-malu kucing," imbuhnya.
Selain Mega, Jokowi juga sempat menyinggung tokoh-tokoh yang akan mendampingi Ganjar dalam pilpres mendatang. Kurang lebih, ada 7 nama yang disebut Jokowi cocok mendampingi Ganjar.
"Kok tanya saya, banyak (yang cocok). Ada Pak Erick, Pak Sandiaga Uno, Pak Mahfud, Pak Ridwan Kamil, Cak Imin, dan Pak Airlangga," kata Jokowi usai salat Idul Fitri 1444 Hijriah di Masjid Sheikh Zayed Solo, Sabtu (22/4).
Bahkan menurut Jokowi, Prabowo juga bisa mendampingi Ganjar dalam pilpres 2024 mendatang. Yang jelas, saat ini capres sudah pasti, hanya tinggal menunggu nama cawapres saja.
"Nanti juga segera cawapresnya ketemu," katanya.
Ganjar resmi diusung PDI Perjuangan. Selain Ganjar, dua nama lain yang resmi akan mencalonkan diri sebagai presiden adalah Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Berbagai hasil survei dengan simulasi tiga calon juga terus bermunculan. Rata-rata hasil survei menunjukkan elektabilitas Ganjar dan Prabowo yang saling kejar-mengejar.
Sementara Anies yang resmi diusung Nasdem dan PKS justru selalu berada di posisi buncit.
(tst/pta)