Ponirah, istri dari mendiang kuncen Gunung Merapi, Mbah Maridjan meninggal dunia pada usia 93 tahun pada Senin (1/5) lalu.
Kabar kematian yang diterima CNNIndonesia.com menyebutkan Ponirah wafat pada Senin pagi di Huntap Karangkendal, Relokasi Padukuhan Pelemsari, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta.
Kabar mengenai wafatnya Ponirah itu pun dibenarkan putra almarhumah, Suraksohargo Asihono alias Mbah Asih yang kini merupakan Juru Kunci Gunung Merapi pengganti Mbah Maridjan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Leres (benar)," kata Mbah Asih via WhatsApp saat dikonfirmasi mengenai kabar lelayu yang diterima CNNIndonesia.com, Senin.
Jenazah Ponirah dimakamkan pada Senin siang lalu di Makam Sasonoloyo, Srunen, Glagaharjo, Sleman.
Ponirah semasa hidupnya dikenal sebagai pasangan hidup dari Raden Ngabehi Surakso Hargo atau yang kerap disapa Mbah Maridjan.
Mbah Maridjan adalah kuncen atau Juru Kunci Gunung Merapi sebelum era Mbah Asih yang ditunjuk Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Salah satu tugasnya sebagai kuncen adalah memberikan arahan kepada warga untuk segera mengungsi jika Merapi menunjukkan tanda-tanda erupsi.
Lihat Juga : |
Mbah Maridjan meninggal dunia tepat saat erupsi Merapi, 26 Oktober 2010. Gulungan awan panas yang melambung hingga 1,5 kilometer menghampiri kediamannya dan menewaskan Mbah Maridjan.
Kiprahnya cukup dikenal di kalangan publik, sampai-sampai beberapa kali Mbah Maridjan membintangi iklan produk di televisi.
Namun ketika Merapi menunjukkan tanda akan erupsi di 2010, ia menolak mengungsi dan lebih memilih bertahan di kediamannya. Setidaknya ada 16 jasad lain yang ditemukan bersama Mbah Maridjan di sekitar rumahnya.
Lihat Juga :![]() Lancong Semalam Memahami Gunung Merapi dari Ketep Pass |