Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Fatwa M Asrorun Ni'am Sholeh mengungkapkan alasan MUI tidak menanggapi surat-surat yang dikirim oleh pelaku penembakan berinisial M.
Asrorun menyebut isi surat yang dikirim pelaku tidak spesifik, sehingga MUI tidak bisa menindaklanjuti.
"Karena memang isi suratnya tidak spesifik dan fokus. Karena itu kita melihat juga ini surat yang belum konfirmasi maksud dan tujuannya," kata Asrorun dikutip dari CNN Indonesia TV, Selasa (2/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ditindaklanjuti, toh, dalam bentuk apa?" lanjutnya.
Asrorun pun mengatakan MUI akan melakukan rapat koordinasi untuk membahas peristiwa penembakan yang terjadi pada hari ini. MUI, kata dia, menyerahkan pengusutan peristiwa itu kepada pihak kepolisian.
Ia juga berharap polisi meningkatkan keamanan, apalagi jelang Pemilu 2024.
"Kami berharap negara meningkatkan rasa aman di masyarakat, terlebih eskalasi yang meningkat jelang pemilu," ucap Asrorun.
"Sekalipun tidak terkait langsung tapi pasti akan berdampak pada situasi yang hangat bagaimana situasi lintas masyarakat terjaga dan harmoni," imbuhnya.
Asrorun menyatakan MUI juga tak akan berhenti membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat, terutama menyangkut keagamaan.
Ketua MUI bidang Dakwah dan Ukhuwah Cholil Nafis sebelumnya menyebut pelaku penembakan di kantor MUI pernah mengirim surat ancaman sebelum melakukan aksinya pada Selasa siang ini.
Cholil mengatakan pelaku beberapa kali mengirimkan surat ke MUI, tetapi memang tak pernah ditanggapi.
Adapun pelaku penembakan dilaporkan meninggal dunia usai menjalankan aksinya. Ia pingsan saat ditangkap petugas, dan dinyatakan meninggal dunia saat dibawa polisi ke puskesmas.
Jenazahnya dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk proses autopsi.