Ketua Majelis Pertimbangan DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy sempat mengklaim pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan ketua umum parpol membahas koalisi untuk duet Ganjar-Prabowo.
Menurut Romy, keputusan mengenai duet itu berada di tangan Prabowo.
Ia paham kondisi saat ini bertolak belakang dengan koalisi Ganjar-Prabowo tersebut. Pasalnya, Ganjar dan Prabowo sama-sama didukung sebagai calon presiden oleh partai masing-masing. Kendati demikian, Romy melihat masih ada peluang duet tersebut terwujud pada Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu hal ini terpulang ke Prabowo, apakah bersedia menjadi cawapres di tengah amanat partainya untuk menjadi capres," ujar Romy melalui keterangan tertulis, Selasa (2/5).
Romy menyebut apabila duet Ganjar-Prabowo tak dapat disepakati, pertemuan itu bakal bicara soal pembagian kekuasaan. Romy mengatakan PPP dan PDIP telah menentukan sikap untuk mengusung Ganjar. Sementara itu, empat partai lainnya belum memutuskan.
"Pendistribusian ini penting untuk memastikan kesinambungan pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintahan saat ini, khususnya mega-megaproyek infrastruktur seperti IKN, jalan tol, bendungan, bandara, dan lain-lain," jelas Romy.
Pertemuan antara Jokowi dengan para ketua umum parpol digelar di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5) malam. Pertemuan digelar tertutup sekitar pukul 19.00 WIB. Selain itu, Romy juga menjelaskan bahwa pertemuan para ketua umum partai politik minus Partai NasDem ini sekaligus digelar dalam rangka halalbihalal.
Di sisi lain, Prabowo telah membantah membahas duet dengan Ganjar Pranowo saat para ketua umum partai koalisi pemerintah bertemu Jokowi.
Dia menjelaskan pertemuan itu tidak terlalu banyak membahas politik. Prabowo lantas menampik adanya pembahasan rencana dirinya mendukung Ganjar.
"Tadi kita enggak terlalu rinci (membahas soal rencana mendukung Ganjar)," terang Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta.
Menteri Pertahanan itu menyebut Jokowi lebih banyak bicara mengenai perekonomian Indonesia. Jokowi pun berpesan kepada para ketua umum untuk melanjutkan pembangunan agar Indonesia menjadi negara papan atas dalam urusan ekonomi.
Menurut dia, Jokowi tidak berpesan tentang politik. Jokowi juga tak membahas soal koalisi Pilpres 2024.
"Saya kira enggak ada secara praktis tidak, tetapi titipan besar bahwa kita harus rukun, kita harus kompak, bisa kerja sama demi bangsa dan negara," kata Prabowo.
(pop/ain)