Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM RI, Bane Raja Manalu, menekankan pentingnya kemampuan jajaran Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) dalam menguasai ruang publik untuk sosialisasi program dan kinerja.
Hal tersebut ia tegaskan saat memberikan penguatan tugas pokok dan fungsi, serta pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Rutan Kelas IIB Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Kamis (4/5).
"Selama kalian masih pegawai Kemenkumham, kalian adalah Humas untuk Kemenkumham. Menceritakan hal positif tentang UPT tempatmu bekerja. Sampaikanlah hal yang positif," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (4/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, reformasi birokrasi tidaklah sulit untuk dipahami. UPT adalah unit layanan yang memiliki beberapa indikator dalam pelayanan seperti kemudahan, terlayani, dan tidak adanya pungutan liar.
Reformasi birokrasi sendiri sudah memasuki tahap final pada tahun 2025. Dia pun berharap agar para pegawai di UPT Kemenkumham dapat saling menguatkan dan bergotong royong untuk menjadikan Rutan Sidikalang menjadi lebih baik dan meraih predikat WBK serta WBBM.
Bane sadar, tugas membina orang bermasalah dan membina orang yang terhukum pasti sangat sulit. Terlebih lagi, sekitar 67 persen penghuni Rutan Sidikalang adalah orang-orang bermasalah narkoba.
"Jangankan membina orang yang bermasalah, membina anak-anak yang normal saja itu pekerjaan yang tidak mudah," tegas dia.
Dia pun berharap dengan disahkannya undang-undang narkotika, para pengguna narkoba dapat dipulihkan di tempat rehabilitasi dan tidak lagi mengisi Lapas.
Hanya saja, ia juga mengingatkan bahwa persoalan paling banyak ditemukan di Rutan Sidikalang adalah orang dalam yang membuat masalah. Oleh karena itu, Bane menyarankan agar pegawai yang menemukan masalah di internal untuk segera melaporkannya kepada pimpinan.
"Kalau ada persoalan di internal, lalu pegawai menyampaikan ke pihak luar, kemudian merasa bangga atas apa yang dilakukannya, itu sesungguhnya melempar kotoran ke muka sendiri," imbuhnya.
Menurutnya, mengatasi masalah seharusnya dilakukan dengan cara melaporkannya kepada pimpinan. Sementara jika pimpinan tersebut juga terlibat dalam masalah tersebut, maka harus dilaporkan kepada pimpinan yang lebih tinggi karena ada mekanisme yang bisa diikuti.
"Semua pegawai Rutan ini harus menjadi penyeimbang. Sampaikan hal positif kepada publik lewat media-media sosial yang kalian punya. Apakah itu Facebook, Instagram, Twitter, WA Story, Tik Tok dan lainnya," tegas Bane.
Karutan Kelas IIB Sidikalang, Sartowali, AMd, IP, SH, menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaannya atas kunjungan Bane. Terlebih, meski sedang sibuk dengan tugasnya, Pemateri Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan tersebut dapat memberikan dukungan dan semangat yang sangat berarti bagi seluruh stafnya.
Kebersamaan seperti ini menurutnya akan menjadi pemicu semangat dalam menjalankan tugas dan memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh penghuni Rutan.
(rir)