Sopir Bus TNI AL Penerobos Perlintasan Kereta Dinonaktifkan Sementara

CNN Indonesia
Jumat, 05 Mei 2023 19:31 WIB
Dua prajurit TNI AL pengemudi bus yang menerobos perlintasan kereta api di Malang masih diperiksa secara etik dan terancam sanksi.
Kadispen Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) V Surabaya Letkol Laut Agus Setiawan. (CNN Indonesia/Farid)
Surabaya, CNN Indonesia --

Dua prajurit TNI AL pengemudi bus yang viral menerobos perlintasan kereta api (KA) di Malang, Jawa Timur, telah dinonaktifkan sementara. Saat ini mereka sedang diperiksa secara etik dan terancam sanksi. 

Kadispen Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) V Surabaya Letkol Laut Agus Setiawan mengatakan keduanya adalah Koptu JC dan Serda AW. Mereka sedang diperiksa Detasemen Polisi Militer Angkatan Laut (Denpomal).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kedua prajurit, kedua oknum pengemudi, masih dalam proses pemeriksaan Denpomal Lantamal V," kata Agus, Jumat (5/5).

Keduanya saat ini dinonaktifkan sementara. Jika terbukti bersalah, maka mereka akan disanksi etik serta etik serta hukuman sesuai perundang-undangan.

"Saya kira semua sesuai aturan ya. Di sini ada aturan tentang perkeretaapian termasuk undang-undang tentang lalu lintas. Kalau tidak salah itu ada denda sekitar Rp750 ribu. Kemudian nanti ada sanksi sekitar 3 bulan," ucapnya.

Tapi sanksi dan hukuman itu, kata Agus, menunggu hasil pemeriksaan keduanya yang tengah dilakukan oleh Denpomal. Meski demikian, kata Agus, aksi penerobosan bus TNI AL ini tidak sampai menimbulkan kecelakaan lalu lintas.

"Dan kami menyampaikan bahwa penerobosan ini tidak sampai menimbulkan kecelakaan. Artinya semuanya berjalan aman tapi tetap tindakan ini tidak bisa ditolerir," ujarnya.

Tak sengaja terobos

Agus mengatakan dua prajurit pengendara dua bus itu terbiasa berkendara di Surabaya. Sementara saat itu keduanya ditugaskan untuk mengantarkan 40 calon siswa TNI AL dari Juanda ke Malang.

Dia memaklumi bila keduanya menerobos palang pintu Jalan Kolonel Sugiono, Malang, tepatnya Pos JPL 78 dekat Stasiun Malang Kota Lama. Sebab menurutnya, mereka tak paham kondisi.

"Driver kami itu biasa mengemudi di Surabaya kemudian harus ke Malang, jadi memang harus dimaklumi mereka tidak terlalu menguasai kondisi di sana," kata Agus.

Tak hanya itu, kata Agus, anggotanya itu juga tak tahu bila di perlintasan itu gelap serta tanpa dilengkapi dengan palang pintu. Maka menurutnya ini jelas bukan kesengajaan.

"Kemudian dia tidak tahu juga kalau di situ tidak ada palang pintunya kan, kondisi gelap begitu melintas itu dia tidak tahu, ini jelas bukan kesengajaan karena memang faktor ketidaktahuan," ujarnya.

Agus mengakui, dua bus TNI AL itu sebelumnya sempat berhenti karena ada kereta pengangkut BBM yang melintas. Tapi setelah itu, keduanya tak tahu, bila ada kereta selanjutnya yang akan lewat.

Dua bus itu melaju karena mengikuti pengendara sepeda motor di depannya yang menyelonong dan menerobos perlintasan itu begitu saja, sebelum kereta kedua melintas.

"Karena lihat sepeda motor di depan kan sudah maju dia lebih konsen ke motor di depan," ucapnya.

Karena kondisi gelap dan tanpa palang pintu itu, TNI AL meminta agar KAI melengkapi palang pintu serta penerangan di sekitar perlintasan itu. Tujuannya agar kejadian serupa tak terulang.

(frd/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER