Spanduk berisi kritik yang dipasang BEM Universitas Lampung saat Presiden Joko Widodo datang berkunjung diduga dicabut aparat.
Ketua BEM Unila Chairul Saleh mengatakan pihak kepolisian tidak memberikan alasan apapun terkait tindakan pencabutan spanduk tersebut.
"Sambutan dari pihak kepolisian nampaknya berbeda begitu dan tidak lama berselang itu langsung dicabut tanpa pemberitahuan langsung kepada kami," kata Choirul Saleh saat dihubungi, Jumat, (5/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Spanduk protes tersebut mulanya dipasang untuk menyambut kedatangan Jokowi di Pasar Natar yang akan melewati sebuah Jalan di Desa Merak Batin, Lampung.
Chairul menyampaikan ada empat poin tuntutan yang hendak disampaikan melalui spanduk protes tersebut.
Pertama, BEM Unila meminta pemerintah pusat dan KPK untuk mengawal komersialisasi pendidikan jika ada indikasi kasus korupsi yang ada di Universitas Lampung.
Kedua, mereka meminta pembangunan infrastruktur yang ada di Provinsi Lampung. Ketiga, jaminan kebebasan pers. Terakhir, kesejahteraan rakyat atau buruh.
Presiden Joko Widodo mengunjungi Lampung bersama sejumlah menteri pada hari ini, Jumat (5/5). Mereka mengecek kondisi jalan rusak yang diperbincangkan luas di media sosial.
Dalam kesempatan itu, Jokowi sempat berganti mobil usai melewati jalan yang rusak lantaran ada indikator yang menyala.
Jokowi mengatakan jalan yang rusak harus segera diperbaiki karena bisa mempengaruhi inflasi dan harga barang pokok. Dia meminta jalan yang rusak segera diperbaiki.