JK Soal Pilpres 2024: Banyak Partai, Wajar Minimum 3 Paslon
Politikus senior Partai Golkar sekaligus Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) menilai kans Koalisi Besar dengan hanya dua paslon pada Pilpres 2024 akan sulit terwujud.
Hal itu disampaikan JK usai bertemu Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar di kediamannya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (6/5) malam.
Jusuf Kalla mengaku ragu apabila partai politik akan memutuskan bersatu dan mendukung salah satu calon saja. Ia memandang setidaknya bakal ada tiga paslon yang terlibat dalam kontestasi pemilu mendatang.
"Itu (koalisi besar) suatu ide wacana yang baik, tapi secara pelaksanaan politiknya sulit karena tidak mudah untuk semuanya akan bersatu dalam satu calon," ujar JK.
"Namanya pemilu, kalau calonnya cuma satu atau dua itu dalam sejarah di Indonesia tidak pernah terjadi. Mininum tiga, itu (dua paslon) hanya terjadi pada waktu kemarin," imbuhnya.
Lebih lanjut JK mengatakan banyaknya paslon pada Pilpres bukan sebuah permasalahan yang harus dihindari.
Ia bahkan mencontohkan ketika dirinya terpilih, saat itu terdapat lima paslon yang bertarung dalam pemilu.
"Kenyataan politiknya minimum tiga dan itu baik saja. Dulu yang waktu saya lima malah, dan itu sangat baik pelaksanaannya," jelasnya.
Kendati demikian, ia juga mewanti-wanti proses pengusungan paslon tersebut tetap dilakukan secara demokratis.
"Jadi bukan soal jumlahnya, tapi kita harap juga prosesnya yang baik, ini demokrasi," jelasnya.
"Kita bukan Amerika yang partainya cuma dua, kita partainya banyak jadi kalau tiga wajar, bukan jumlahnya tapi proses demokrasinya berjalan dengan baik," sambungnya.
(fea)