Dua kandidat presiden yang sudah dideklarasikan, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, menggelar dua kunjungan terpisah di Jawa Timur. Yang satu mengunjungi Rumah Kelahiran Sukarno, yang lainnya menghadiri haul Pondok Pesantren.
Ganjar, yang juga menjabat Gubernur Jawa Tengah, pada Sabtu (6/5), mengunjungi Rumah Kelahiran Sukarno (Bung Karno) di Jalan Pandean IV, Peneleh, Surabaya.
Dia didampingi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Mantan Wali Kota Whisnu Sakti Buana, Cucu Bung Karno Puti Guntur Soekarno, Politisi Adi Sutarwijono, Indah Kurnia dan lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti kata Bung Karno, ayo kita warisi apinya, jangan abunya. Kita harus warisi api perjuangan Bung Karno untuk meneruskan kebaikan, untuk terus menghadirkan kerja kerakyatan yang konsisten dan tulus yang bisa membantu seluruh masyarakat Indonesia," kata Ganjar di lokasi.
Ganjar memasuki rumah kelahiran Bung Karno dengan mengucapkan kalimat basmalah. Di dalam dia melihat kamar tempat kelahiran Sang Proklamator dan berbagai arsip serta memoriabilia dengan didampingi komunitas sejarah Begandring Soerabaia.
"Surabaya dan Jawa Timur adalah wilayah yang lekat dengan perjalanan hidup Bung Karno. Beliau lahir di Surabaya, sekolah di masa kecil sampai remaja di Surabaya, berdinamika dengan banyak tokoh pergerakan semasa indekos di rumah HOS Tjokroaminoto juga di Surabaya, beliau wafat lalu dimakamkan di Blitar. Maka Jawa Timur punya tempat yang spesial," urainya.
Dalam kunjungan ini, Ganjar juga menerima kendil dari sejumlah tokoh masyarakat dan penggiat budaya. Kendil tersebut berisi air yang berasal dari Sumur Jobong. Sumur ini sudah ada sejak zaman Majapahit dan diperkirakan berusia 600 tahun.
"Penyerahan kendil sekaligus sebagai simbol peneguhan spirit kebangsaan Indonesia," kata Kuncarsono Prasetyo, penggiat Komunitas Sejarah Begandring Soerabaia.
Kuncarsono menambahkan, selama berbincang tadi, Ganjar mengaku memiliki kesamaan dengan Presiden pertama RI.
"Pak Ganjar tadi bilang dia punya kesamaan seperti Bung Karno, sama-sama pernah ganti nama," kata Kuncarsono, usai mengantar Ganjar melihat seisi Rumah Lahir Bung Karno itu.
Dulu, kata Kuncarsono, Soekarno kecil bernama Koesno. Sedangkan Ganjar awanya bernama lengkap Ganjar Sungkowo.
"Namanya dulu bukan Ganjar Pranowo, tapi Ganjar Sungkowo," pungkasnya.
Terpisah, Anies Rasyid Baswedan mengunjungi Pondok Pesantren Al-Qodiri KH Muzakki Syah, di Jember, Jawa Timur, Sabtu (6/5) malam.
"Saya bersyukur kembali ke Jember dan bisa silaturahim dengan Pengasuh Ponpes Al Qodiri KH Muzakki Syah. Saya meminta nasihat, petunjuk, harapan dan doa," katanya di lokasi, dikutip dari Antara.
Pihaknya bersama rombongan melakukan silaturahim dengan pengasuh Ponpes Al-Qodiri agar selalu diberikan petunjuk dan doa, bahkan pihak ponpes menerima dengan baik kedatangannya dan disambut hangat.
"Kami juga mendoakan agar pengasuh pesantren Al Qodiri KH Muzakki Syah selalu diberikan kesehatan dan umur panjang, sehingga bisa menjadi tauladan bagi kami," tuturnya.
Sementara, putra pengasuh Ponpes Al-Qodiri Achmad Fadil Muzakki mengatakan kedatangan Anies ke Ponpes Al Qodiri hanya untuk silaturahmi dan meminta doa.
"Pak Anies hanya silaturahim saja di Ponpes Al Qodiri karena saat ini beliau memang agenda utama untuk menghadiri haul Habib Sholeh di Kecamatan Tanggul," katanya.
Ponpes yang diasuh oleh KH Muzakki Syah ini sering menjadi rujukan para bakal calon presiden, seperti mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga pernah minta restu menjelang Pemilu 2004 dan 2009.
Tak ketinggalan, capres Prabowo Subianto mengunjungi ponpes tersebut jelang Pemilu Presiden (Pilpres) pada 2014
Berdasarkan jadwal yang Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.
Sejauh ini, baru Ganjar dan Anies yang sudah diumumkan sebagai calon presiden yang akan diusung oleh partai.
(frd/arh)