Penyebab Kebocoran Masjid Agung Dharmasraya: Saluran Air Tersumbat

Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat menjelaskan kebocoran air ke area dalam Masjid Agung Dharmasraya bukan karena kerusakan bangunan tetapi kelalaian perawatan atap pada Ramadan lalu.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Dharmasraya, Junaidi Yunus diwakili Sekretaris Herdi Mulya Wibowo mengatakan usai pemeriksaan ditemukan sampah sisa perawatan rutin atap yang tidak dibersihkan oleh rekanan Nindya Karya.

"Sehingga menyebabkan tersumbatnya saluran air dari atap gedung. Lipslang tersebut meluber ke mana-mana, termasuk ke dalam bangunan masjid," kata Herdi diberitakan Antara, Minggu (7/5).

Melubernya air juga disebut sebab curah hujan tinggi dan angin kencang pada Sabtu (6/5).

Pengerjaan pembangunan masjid ini dikatakan sudah sesuai spesifikasi. Atap masjid diungkap masih garansi lima tahun, jadi bila ada kerusakan merupakan tanggung jawab rekanan.

Dia mengaku heran sebab baru kali ini air hujan masuk ke dalam bangunan padahal bagian atap merupakan salah satu yang dikerjakan paling awal.

Saluran pembuangan air di atap kini sudah dibersihkan dari berbagai kotoran yang menyumbat. Pihak Pemkab Dharmasraya bakal mengajukan komplain ke penyedia agar tak terjadi kejadian serupa.

"Ke depan kita akan memperkuat pengawasan itu, terutama soal perawatan atap ini. Semoga kejadian serupa tidak terjadi lagi nantinya," ujarnya.

Sebelumnya masjid yang dibangun dengan anggaran konstruksi Rp802,1 miliar dan diresmikan pada Januari lalu ini dikeluhkan warga mengalami beberapa masalah seperti kebocoran atap sampai sanitasi yang tak beres.

Belakangan muncul video viral yang menunjukkan beberapa orang sedang menyerok air hujan di lantai dalam masjid.