PAN Buka Suara soal PDIP Pecat Murad Ismail Usai Istri Pindah Partai
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi angkat suara terkait keputusan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memecat Murad Ismail setelah istrinya, Widya Pratiwi, pindah partai dari PDIP ke PAN.
Viva mengatakan partainya tak ingin ikut campur permasalahan PDIP. Ia juga tak tahu-menahu soal aturan di internal PDIP bahwa suami istri tidak boleh berbeda partai.
"PAN tidak mencampuri urusan dan rumah tangga partai lain. (Aturan PDIP) saya tidak tahu," ujar Viva saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Rabu (10/5).
Meski begitu, ia mengatakan PAN membuka pintu bagi istri Murad jika ingin mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI lewat partainya.
"PAN menerima dengan tangan terbuka dan merasa gembira Ibu Widya Pratiwi Murad bersedia menjadi calon legislatif PAN untuk DPR RI dapil Maluku," tuturnya.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PAN Fikri Yasin mengatakan aturan partai berbeda-beda, termasuk PDIP. Menurutnya, PAN menerima Widya lantaran mengaku tak menjadi kader partai manapun.
"Ya, jadi aturan partai itu beda-beda. Lagi pula saat dia mendaftar jadi kader PAN dia nyatakan sudah tidak di partai manapun, makanya kita terima," kata dia.
Menurut Fikri, Widya harus segera menyelesaikan permasalahannya dengan PDIP meski sudah masuk dan menjadi kader PAN.
"Tapi, bahwa di kemudian hari dia ada masalah dengan partai induknya ya dia harus selesaikan," ucapnya.
Murad dicopot dari jabatan Ketua DPD PDIP Maluku setelah diminta keterangan terkait kepindahan istrinya ke PAN. Belakangan, PDIP mengonfirmasi Murad juga tak berstatus sebagai kader.
"Dicopot jabatannya sekaligus tidak lagi menjadi kader PDI Perjuangan," kata Wasekjen DPP PDIP, Sadarestuwati saat dikonfirmasi, Selasa (9/5).
Ketua DPP PDIP Sri Rahayu menyebut partai moncong putih itu sempat meminta klarifikasi Murad soal kepindahan istrinya.
Pengurus pusat PDIP mengutus Ketua DPP Bidang Kehormatan Partai, Komaruddin Watubun dan Ketua DPP PDIP Bidang Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat.
"Namun ternyata Pak Murad malah menunjukkan sikap emosional di hadapan Pak Djarot Syaiful Hidayat yang dikenal sebagai sosok yang santun, sosok pendengar, dan selalu mencari solusi dengan cara musyawarah," kata Sri.
Sikap emosional itu kemudian dilaporkan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Menurut Sri, Mega kemudian menegaskan bahwa setiap kader harus disiplin dan mematuhi aturan partai.
"Atas dasar hal tersebut, maka Partai mengambil keputusan membebastugaskan Sdr. Murad Ismail dari jabatan sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan," kata dia.
CNNIndonesia.com masih berupaya menghubungi Murad Ismail, tetapi hingga saat ini belum ada jawaban.
(psr/pmg)