TNI Belum Bisa Pastikan Jumlah Senjata yang Hilang di Insiden Nduga

CNN Indonesia
Rabu, 10 Mei 2023 13:54 WIB
TNI mengklaim masih dalam penyelidikan untuk memastikan berapa banyak senjata dan amunisi lainnya yang hilang usai penyerangan KKB di Nduga, April lalu.
Militer dari TNI yang diterjunkan di sejumlah daerah rawan konflik bersenjata di Papua, termasuk Nduga. (ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Muhammad Saleh Mustafa mengatakan pihaknya belum bisa memastikan berapa jumlah senjata yang hilang usai peristiwa penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Mugi-Mam, Nduga, Papua Pegunungan, pertengahan April lalu.

"Terkait jumlah senjata dan materil lainnya yang hilang belum bisa dipastikan karena masih dalam proses penyelidikan," kata Saleh dalam keterangan tertulis, Rabu (10/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saleh meminta semua pihak menunggu kepastian dari hasil penyelidikan. Di sisi lain, ia mengapresiasi kerja aparat gabungan TNI-Polri yang berhasil memperoleh barang-barang milik KKB selama pencarian pilot Susi Air Philip Mark.

"Senjata, munisi dan perlengkapan lainnya, termasuk HT, SSB, HP dan alat komunikasi milik gerombolan KST selama pencarian pilot Susi Air dan penegakan hukum," katanya.

Mengutip Antara, Saleh sebelumnya sempat mengatakan sembilan pucuk senjata organik TNI-AD hilang usai insiden itu.

"Senjata api yang hilang itu merupakan senjata organik TNI-AD," kata Saleh, Selasa (9/5) di Jayapura.

Sembilan pucuk senjata organik TNI-AD yang hilang di Mugi yaitu lima pucuk SS2 V1 100 IAR, dua pucuk senpi FN Minimi serta mouser dan SS2 V5 masing-masing satu pucuk.

Dalam insiden penyerangan di Mugi, Nduga itu, lima orang anggota TNI meninggal dunia. Proses evakuasi jasad prajurit sempat terkendala kondisi cuaca dan medan di lokasi.

Usai peristiwa itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengumumkan status siaga tempur untuk daerah-daerah rawan di Papua.

Pernyataan itu langsung menuai kritik tajam dari organisasi masyarakat sipil khususnya yang fokus terhadap isu kemanusiaan.

(yoa/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER