Warga Sebrangi Sungai Gotong Keranda Mustopa ke Pemakaman di Lampung

Pihak keluarga, kerabat, hingga tetangga sekitar rampung melakukan pemakaman terhadap jenazah Mustopa NR (60), sosok yang melakukan penembakan di kantor MUI, beberapa waktu lalu.

Pemakaman dilakukan di tanah makam dekat kediaman Mustopa di Desa Sukajaya, Kecamatan Way Khilau, Kabupaten Pesawaran, Lampung. Menuju pemakaman, pengantar keranda mesti melalui jalan terjal dan melintasi sungai, Rabu (10/5) sekira pukul 09.20 WIB.

Pantauan CNNIndonesia.com, pihak keluarga memakamkan jenazah Mustopa NR di tempat pemakaman keluarga yang berlokasi di Dusun 1 Desa Sukajaya, Kecamatan Way Khilau. Sebelum dimakamkan, jenazah Mustopa terlebih dulu dipersiapkan oleh keluarga dan warga desa setempat untuk dilakukan salat jenazah.

Setelah disalatkan, jenazah Mustopa langsung dibawa menuju ke lokasi pemakaman menggunakan ambulans.

Jarak antara kediaman rumah duka menuju ke lokasi pemakaman sekitar 1 kilometer lebih. Namun medan yang dilalui terbilang susah dan terdapat sungai dengan lebar sekitar 2 meter lebih.

Mobil ambulans yang membawa jenazah Mustopa akhirnya berhenti di seberang sungai karena melintasinya harus dilalui dengan berjalan kaki. Selain melintasi sungai, jenazah Mustopa harus ditandu oleh puluhan masyarakat desa setempat melewati medan jalan yang curam dan terjal.

Bahkan warga desa setempat yang menggotong peti Jenazah Mustopa tersebut harus melepaskan alas kaki (sandal) agar tidak licin atau tergelincir.

Setelah melewati sungai, lalu berjalan beberapa meter jenazah Mustopa pun sampai di tempat pemakaman. Jarak antara sungai dan tempat pemakaman jenazah Mustopa, sekitar 100 meter lebih jauhnya.

Selain pulang dengan keadaan sudah meninggal dunia, Mustopa juga sempat membuat geger publik lantaran dari aksi penembakannya di Kantor MUI Pusat, Jakarta, pada Selasa (2/5) lalu.

"Saya dan juga keluarga, sudah ikhlas menerimanya. Alhamdulillah, jenazah almarhum ayah mertua saya sudah selesai dimakamkan. Saya ucapkan terima kasih kepada semua yang sudah membantu pemakaman almarhum hingga usai," ucap Inni Farizad, salah satu menantu Mustopa, Rabu (10/5) siang.

Kemudian mengenai kesalahan (penembakan) yang telah dilakukan oleh almarhum, Ia dan pihak keluarganya meminta kepada semua pihak agar dimaafkan atas kesalahan tersebut.

"Atas nama pribadi saya dan keluarga, meminta maaf atas kesalahan yang telah dilakukan oleh almarhum terutama untuk MUI dan juga Polri," ungkapnya.