Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap hasil investigasi penyebab kecelakaan bus masuk jurang di Sungai Awu di kawasan Wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Senior investigator KNKT Ahmad Wildan menyebut berdasarkan kesimpulan awal investigasi, rem tangan bus terkunci. Menurutnya, kecil kemungkinan jika rem tangan itu dilepas oleh anak kecil.
Sebelumnya diisukan rem tangan bus tersebut ditarik oleh seorang anak kecil yang membuat bus itu berjalan hingga terperosok ke sungai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya melihat kemungkinan itu tipis ya. Pertama, temuan di lapangan itu handbreak-nya narik," kata Ahmad dikutip dari CNN Indonesia TV, Rabu (10/5).
Ahmad menjelaskan berdasarkan temuan penguji, posisi roda belakang bus juga tidak berputar saat kendaraan diangkat dari jurang.
"Ketika dua sumbu handbreak ditarik, maka roda belakang harusnya ngunci dan ketika diangkat roda belakang memang ngunci," ujarnya.
Berdasarkan video pun, kata Ahmad, bus terperosok ke sungai juga tidak dalam kecepatan kencang.
"Ini nunjukkan ada yang nahan, yang nahan apa? Ya handbreak itu, kemungkinannya kecil kalau handbreak-nya dirilis," katanya.
Sebelumnya, sebuah bus mengalami kecelakaan di kawasan wisata Guci, Tegal, Jawa Tengah, pada Minggu (7/5). Insiden ini menyebabkan dua orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.
Sejauh ini, sopir dan kenek bus itu telah diamankan untuk diperiksa guna mengungkap penyebab kecelakaan tersebut.
Di sisi lain, pihak kepolisian juga telah membantah isu yang menyebutkan rem tangan bus itu ditarik oleh anak kecil sehingga bus melaju dan terperosok ke sungai.
"Hasil informasi sementara bahwasanya kami tanyain saksi-saksi yang ada di dalam yang jadi korban, informasi itu tidak ada, karena posisi anak-anak sebelum kejadian mereka duduk di bagian tengah dipangku sama orang tua," kata Sajarod saat dihubungi, Minggu.
(mnf/fra)