Menakar Plus Minus Investasi Vs Tabungan untuk Simpan Uang Dingin

Advertorial | CNN Indonesia
Jumat, 12 Mei 2023 00:00 WIB
meski keduanya bisa menjadi wadah yang ideal untuk mengumpulkan uang.
ilustrasi tabungan investasi. iStockphoto/arthon meekodong
Jakarta, CNN Indonesia --

Menyimpan uang di tabungan atau investasi masih menjadi perdebatan hingga saat ini, meski keduanya bisa menjadi wadah yang ideal untuk mengumpulkan uang. Namun keduanya punya kekurangan yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan.

Orang awam akan memilih menabung untuk menyimpan uang karena mudah untuk dicairkan sewaktu-waktu dibutuhkan. Misalnya, tarik tunai di ATM, atau transfer via mobile/internet banking.

Sementara, bagi orang yang memiliki tujuan keuangan jangka panjang, investasi tentu menjadi pilihan yang lebih bijak karena nilainya berpotensi terus bertumbuh seiring waktu.

Namun, saat diharuskan memilih yang lebih ideal dalam menyimpan uang dingin, tentu Anda harus memahami dulu fungsi menabung dan investasi, beserta sederet keunggulan dan kekurangannya berikut ini.

Tentang Aktivitas Menabung

Menabung merupakan aktivitas mengumpulkan dana dengan cara menyisihkannya seiring waktu dengan tujuan jumlahnya bisa terus bertambah hingga mencapai nominal yang diinginkan.

Secara logika, jumlah uang yang terus dikumpulkan dalam tabungan akan bertambah. Hanya saja, jika melihat dari kacamata ekonomi, menabung mempunyai persentase pertumbuhan nilai cukup kecil serta lambat, bahkan menurunkan nilainya.

Hal ini dikarenakan pertambahan nilai uang dalam tabungan hanya berlaku ketika Anda mengisinya sendiri. Artinya, ketika tidak digunakan, nilai uang akan stagnan dan tak bertumbuh hingga kemudian ditambah lagi dengan uang tabungan lain.

Karena prosesnya terbilang lama dan stagnan, nilai uang dalam tabungan lambat laun akan tergerus oleh inflasi yang terus bergulir setiap tahunnya.

Oleh karena itu, apabila dilakukan dalam jangka waktu yang lama, tabungan tak direkomendasikan untuk dipilih menyimpan uang dingin karena sifatnya tersebut.

Tentang Aktivitas Investasi

Sementara investasi merupakan metode yang bisa dilakukan oleh seseorang dalam menyisihkan dana tak terpakai dalam instrumen khusus dalam jangka waktu tertentu.

Tentunya, dengan menyisihkan dana dingin ke dalam instrumen investasi. Investor bisa mendapatkan manfaat atau keuntungan dari imbal hasil investasi seiring waktu.

Dalam kata lain, investasi bisa dipahami sebagai metode menanam modal yang bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan di waktu mendatang. Biasanya, masyarakat berinvestasi karena merasa ada banyak hal tak terduga yang mungkin muncul dalam hidupnya.

Berbeda dengan tabungan, investasi relatif mampu memberi potensi pertumbuhan nilai lebih tinggi dan menjanjikan seiring waktu. Akan tetapi, di sisi lain, berinvestasi juga memiliki risiko menurunkan nilai uang saat kinerja instrumen investasi pilihan memburuk.

Untuk menyiasati hal tersebut, investor dianjurkan untuk mempertimbangkan strategi dan instrumen pilihannya sesuai dengan kebutuhan, profil risiko, dan jangka waktu investasinya.

Keunggulan dan Kekurangan Menabung

Ketika menabung, Anda mendapat jaminan keamanan dan kenyamanan menyimpan uang serta bisa dengan mudah mencairkannya kapan pun dibutuhkan. Namun, nilai uang yang ditabung di bank umumnya akan stagnan dan tak bertumbuh karena bunga yang ditawarkan bank jumlahnya terlalu kecil untuk bisa dirasakan.

Bahkan, imbas dari inflasi dan biaya administrasi, pada dasarnya uang yang disimpan di bank nilainya akan terus berkurang. Sehingga, cara ini tidak cocok dipilih jika ingin menyimpan uang dingin dalam kurun waktu yang relatif lama.

Keunggulan dan Kekurangan Investasi

Sedangkan untuk investasi, Anda bisa merasakan keuntungan berupa nilai uang yang berpeluang terus bertumbuh seiring waktu. Tingkat perkembangan nilai uang tergantung dari jenis instrumen investasi yang dipilih dan menyesuaikan tingkat risiko yang ditanggung oleh investor.

Dalam kata lain, meski menjanjikan peluang keuntungan, Anda juga harus bersiap dengan risiko kerugian ketika berinvestasi. Untuk itu, Anda perlu menyiasatinya dengan tepat memilih instrumen investasi sesuai dengan, profil risiko, tujuan keuangan, dan jangka waktunya.

Sebagai contoh, jika ingin meraih tujuan keuangan jangka pendek, misalnya di bawah satu tahun, instrument investasi rendah risiko menjadi pilihan yang terbaik. Contohnya adalah instrumen reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang, atau deposito yang tetap mampu memberi peluang imbal hasil mendekati inflasi.

Sementara jika memiliki tujuan finansial jangka panjang atau di atas lima tahun, saham menjadi pilihan yang lebih ideal. Pasalnya, peluang keuntungan yang dijanjikan terbilang tinggi, bisa sampai belasan persen per tahun.

Tapi, risikonya juga cukup besar sehingga perlu diantisipasi dengan jangka waktu investasi yang panjang agar tak ada desakan untuk mencairkannya ketika merugi.

Ingin Tahu Lebih Lanjut Seputar Investasi, Cek Aja Kanal Cermati di Youtube.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, investasi merupakan sarana menyimpan uang yang efektif karena nilainya bisa bertambah seiring waktu.

Namun, jika sampai salah menentukan strategi investasi, bukan tidak mungkin nilai uang Anda malah akan menurun dan berakhir merugi. Untuk itu, pastikan dulu untuk mempelajari lebih lanjut tentang investasi di kanal Youtube Cermati.

(adv/adv)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER