Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kondisi medan yang sulit menjadi salah satu tantangan TNI dan Polri dalam menghadapi kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
Jokowi berkata situasi dan lokasi di wilayah konflik di Papua tak bisa dibandingkan dengan Jakarta. Menurutnya, wilayah-wilayah tersebut didominasi kondisi geografi ekstrem.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Medannya betul-betul medan yang sangat sulit, hutan belantara, sangat dingin, jurangnya dalamnya beratus-ratus meter. Kalau belum ke sana, belum bisa membayangkan," kata Jokowi di Jakarta Utara, Senin (15/5).
Jokowi berkata ia telah menjajal langsung daerah konflik di Papua. Ia telah berkunjung ke Nduga dua kali, Wamena empat kali.
Ia berkata kondisi diperparah dengan penguasaan KKB atas wilayah konflik. Menurutnya, KKB lebih menguasai medan.
"Padahal yang namanya KKB itu menguasai lapangannya. Bukan berarti kita pesimis, tidak, tapi memang medannya seperti itu," ucapnya.
Meski demikian, Jokowi yakin TNI dan Polri bisa menangani KKB di Papua. Ia menyinggung keberhasilan pembebasan empat pekerja menara BTS yang disandera KKB di Papua Pegunungan.
Sebelumnya, empat orang pekerja proyek menara BTS disandera KKB di Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri memastikan para sandera telah dibebaskan. Kepolisian menggandeng tokoh masyarakat dalam pembebasan itu.
"Yang satu sempat mengamankan diri ke puskesmas, yang kedua ditahan, yang dua ini (bebas) atas pendekatan tokoh masyarakat dan pendeta. Akhirnya diserahkan kepada mereka dan dibawa ke Puskesmas untuk mendapat pengobatan," ucap Fakhiri melalui keterangan tertulis, Sabtu (13/4).
(dhf/fra)