Ketum Pro Jokowi (Projo) sekaligus penanggung jawab Musyawarah Rakyat (Musra) Budi Arie Setiadi membantah anggapan Wakil Koordinator Relawan Ganjar Pranowo, Adian Napitupulu yang menilai para relawan bisa menjerumuskan Joko Widodo (Jokowi) untuk keluar dari batasannya sebagai presiden.
Batasan yang dimaksud Adian terkait relawan yang meminta dan menunggu arahan Jokowi terkait capres pilihan. Budi lantas menyatakan sedari awal justru Jokowi yang meminta agar para relawan tidak grusa-grusu serta meminta relawan mengikuti komando Jokowi.
"Yang meminta kita untuk kita ikut komando Pak Jokowi ya beliau. Pak Jokowi sendiri yang berjanji akan membisikkan ke kami. Ya sebagai pendukung militan dan loyal Pak Jokowi kami patuh dan tunduk pada perintah beliau," kata Budi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (16/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi menegaskan Projo tetap akan manut arahan Jokowi terkait pilihan dukungan capres pada kontestasi politik 2024 mendatang, sebab Budi mempercayai Jokowi sebagai satu-satunya sosok di Indonesia yang mengikuti pemilu elektoral dan tidak pernah kalah.
Ia selanjutnya mengaku Jokowi sempat memberikan arahan khusus kepadanya agar Projo mengumumkan dukungan kepada capres pada momen mendekati Pilpres 2024 alias last minute.
"Apakah ini menjerumuskan beliau? wong ya perintah beliau kok malah dituduh menjerumuskan. Masa iya Pak Jokowi ingin menjerumuskan dirinya sendiri," kata dia.
Budi pun menjelaskan selama ini Jokowi telah memberikan arahan tegas kepada para relawannya agar solid dan tidak diremehkan. Berangkat dari hal itu, Budi mengaku telah berupaya mengorganisir relawan untuk terus menaruh kepercayaan kepada Jokowi.
Melalui Musra pun, relawan telah memberikan rekomendasi tiga nama capres dan lima nama cawapres. Nama-nama itu telah diserahkan secara resmi ke Jokowi. Tiga nama capres Musra adalah Airlangga Hartarto, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.
Sementara untuk nama Cawapres, di antaranya Menko Polhukam Mahfud MD, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menparekraf Sandiaga Uno, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, hingga Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Arsyad Rasyid.
"Jadi kami tidak menyeret dan menjerumuskan Jokowi. Tapi taat dan tunduk pada perintah dan komando Jokowi. Karena Pak Jokowi milik bangsa dan pemimpin rakyat seluruh Indonesia bukan milik satu golongan," ujar Budi.
(khr/gil)