NasDem Sindir yang Rebutan Endorse Jokowi: Apalah Itu Capres Pemberani

CNN Indonesia
Kamis, 18 Mei 2023 05:05 WIB
Politikus NasDem Willy Aditya menyebut partai politik harusnya membawa capres masing-masing bicara kemiskinan. Bukan sekadar berani seperti kriteria Jokowi.
Ketua DPP NasDem mengatakan partai politik seharusnya membawa capres masing-masing bicara kemiskinan. Bukan sekadar berani seperti kriteria Presiden Jokowi (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menyindir partai politik yang mengasosiasikan capres masing-masing dengan kriteria kehendak Presiden Joko Widodo.

Menurut Willy, partai politik seharusnya tidak sekadar mengejar kriteria pemberani yang disebut Jokowi mengenai presiden Indonesia berikutnya.

"Jangan tunggu endorse presiden. Calon presiden pemberani apalah itu preketek," kata Willy di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Rabu (17/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut calon presiden berikutnya harus seseorang yang pemberani. Setelah itu, PDIP dan Gerindra sama-sama menyebut Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto didukung adalah sosok yang pemberani.

Menurut Willy, visi dan misi memberantas kemiskinan yang seharusnya lebih diutamakan untuk dibahas di ruang publik. Bukan sekadar pemberani.

"Anda harus menghadirkan Prabowo, Ganjar, Anies Baswedan bicara tentang problem kemiskinan, lapangan kerja, dan harga-harga bagaimana?" ujar Willy.

"Tidak ada sekarang orang berbicara tentang kemiskinan. Survei-survei yang beredar sekarang itu 78 persen problem kemiskinan di negara ini enggak ada yang berteriak," ucapnya.

Di kesempatan yang sama, Willy juga menyoroti politik uang dan politik identitas dalam pemilu di Indonesia selama ini.

Dia mengatakan saat ini ada dua pandangan yang mengemuka yakni quantitative approach dan qualitative approach. quantitative approach adalah politik uang, sementara qualitative approach adalah politik identitas.

"Kuantitatif approach itu semua counting by number, nomor piro wani piro. Banalitas politik uang itu hari ini enggak ada para peneliti menyelesaikannya. Politik identitas adalah reaksi respon terhadap Banalitas politik uang" tuturnya.

(bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER