Jubir Anies soal Johnny Plate Tersangka: Koalisi Perubahan Tetap Solid

Juru Bicara bakal calon presiden Anies Baswedan, Hendri Satrio, mengklaim Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tetap solid usai Sekjen NasDem Johnny G Plate ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi.

"Kemudian terkait hal ini, saya tidak melihat ada perubahan di dalam solidaritas koalisi," kata pria akrab disapa Hensat itu di Jalan Situbondo 6, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/5).

Lihat Juga : Anies Usai Johnny Plate Tersangka: Tuhan akan Berpihak Kebenaran

Demokrat, PKS dan NasDem merupakan parpol yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dan mengusung Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024.

Hensat menegaskan pihaknya tetap menghormati proses hukum yang berlaku. Ia juga memastikan pelbagai agenda koalisi untuk mewujudkan perubahan tetap berjalan sembari menunggu proses hukum berjalan.

"Jadi artinya perjuangan untuk mewujudkan keadilan sosial nantinya dengan banyak mendengarkan dari rakyat, kemudian kita memberikan solusi-solusi itu tetap dilakukan," kata dia.

Di sisi lain, Hensat mengatakan proses demokrasi secara teori bisa langgeng bila memenuhi tiga aspek. Yakni, ekonomi merata, kedewasaan politik dan proses hukum tak tebang pilih.

Karenanya, ia berharap proses hukum yang berjalan di Indonesia ke depan tetap berjalan baik dan tak tebang pilih.

"Makanya kita berharap hukum yang tidak tebang pilih ini bisa mewarnai proses ini. Jadi kita tunggu saja proses hukumnya," kata dia.

Terpisah, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menegaskan Demokrat turut menghormati proses hukum yang berjalan saat ini.

Demokrat juga turut berempati dan mendoakan Johnny G Plate dan Partai NasDem segera menemukan jalan keluar yang terbaik.

"Proses ini tidak berpengaruh apa-apa terhadap koalisi perubahan. Kami tetap solid, karena modal utama Koalisi Perubahan adalah kesolidan," kata Herzaky dalam keterangan resminya, Rabu.

Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan Johnny G Plate sebagai tersangka dalam kasus korupsi pembangunan menara BTS 4G dan infrastruktur pendukung BAKTI Kominfo.

Johnny masih berstatus sebagai kader dan Sekjen DPP Partai NasDem ketika ditetapkan sebagai tersangka. Ia resmi ditahan Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan di Rutan Salemba.

"Perannya tadi sudah saya sampaikan bahwa diduga keterlibatannya sebagai kuasa pengguna anggaran dan juga menteri," kata Direktur Penyidikan Jampidsus Kejaksaan Agung Kuntadi di Jakarta, Rabu (17/5).

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menyebut nilai kerugian keuangan negara akibat kasus BAKTI Kominfo mencapai Rp8 triliun.