PDIP Sebut Kritik AHY Seperti Buzzer: Lebih Baik Ibas

CNN Indonesia
Minggu, 21 Mei 2023 16:24 WIB
Sekretaris Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres PDIP Deddy Yevri Sitorus menilai kritik AHY untuk pemerintahan Jokowi seperti buzzer.
Ketum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Milad ke-21 PKS, Istora Senayan, Jakarta Pusat. (Tangkapan layar youtube PKSTV)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres PDIP Deddy Yevri Sitorus menilai Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masih ingusan dalam berpolitik. Menurutnya, adik AHY yakni Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas justru jauh lebih baik.

Hal itu dia ucapkan untuk menyoroti kritik AHY dalam acara Milad ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5). AHY mengkritik pemerintahan Presiden Jokowi terkait penanganan hukum dan demokrasi Indonesia yang berada di pinggir jurang. 

"Lebih baik Ibas yang sudah terbukti berkali-kali terpilih di DPR. Sehingga (Ibas) lebih bijak mengutarakan pendapat," ujar Deddy, Minggu (21/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menilai kritik AHY seperti seorang buzzer, bukan seorang ketua umum partai politik.

"Hal ini bisa dipahami karena dia masih anak ingusan dalam politik," katanya.

Ia juga merespons pidato AHY yang menilai kritikus di era pemerintahan Jokowi kerap dianggap sebagai musuh negara. Menurutnya, hal tersebut tidak benar.

"Buktinya, media massa, televisi, media cetak bahkan medsos dipenuhi dengan orang-orang yang melakukan kritik terhadap pemerintah setiap hari," tuturnya.

Deddy menerangkan orang-orang yang akhirnya berurusan dengan hukum saat mengkritik, melakukan pelanggaran UU, baik KUHP, UU ITE, dan undang-undang lainnya.

Selain itu, dia juga menyoroti soal pernyataan AHY terkait hukum di Indonesia yang tumpul ke kawan dan tajam ke lawan. Ia juga menampik adanya penanganan hukum yang tak adil itu.

Hal itu lantaran sudah ada tiga menteri pendukung pemerintahan Jokowi yang masuk penjara karena perkara hukum.

"Sudah ada tiga menteri yang berasal dari partai-partai pendukung pemerintah masuk penjara karena kasus hukum, apakah dia buta dan tuli?" kata dia.

Dia juga menilai semua orang dari kalangan pendukung Jokowi yang berhadapan dengan hukum akan tetap diproses. Mulai dari level Jendral TNI-POLRI, Mahkamah Agung, Dirut BUMN dan lembaga negara lain.

(psr/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER