Inspektorat Periksa Pejabat Dinkes DKI soal Cuitan Gaji Rp34 Juta

Inspektorat DKI Jakarta memeriksa Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi di Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama buntut cuitan di media sosial terkait gaji Rp34 juta.

"Hari ini proses tadi dari jam 8," kata Inspektur DKI Jakarta Syaefulloh Hidayat, Rabu (25/5).

Ia mengatakan salah satu yang didalami dari pemeriksaan itu adalah terkait kebenaran dan motif cuitan Ngabila.

Syaefulloh menjelaskan pihaknya juga akan mendorong Ngabila untuk memperbaiki Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

"Kita coba bantu koordinasi dengan KPK.
Artinya kan kita semua para pejabat memiliki kewajiban untuk melaporkan harta kekayaannya melalui LHKPN itu, dan seluruhnya harus dilaporkan, enggak boleh ada yang lewat," katanya.

Melalui akun twitter-nya, Ngabila beberapa waktu lalu mengunggah cuitan yang merupakan balasan untuk pengguna twitter lain.

"Saya teman Menkes tiap saat bs kritik kapan saja. Saya bukan bawahannya. Asn mah klo mau jilat itu, jilat atasannya lgsg yg promosiin. Saya eselon 4 di dki thp udah 34 jt sebulan ngapain capek2 jd eselon 2 kementerian. Klo ga kenal saya jgn nakar saya. Pasti salah," tulis Ngabila dalam cuitannya.

Belakangan, Ngabila meminta maaf atas unggahannya terkait gaji Rp34 juta per bulan yang kemudian menjadi sorotan netizen itu.

Sementara Plt Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati menyatakan pihaknya juga telah mengklarifikasi cuitan yang ditulis Ngabila itu.

"Prinsipnya semua yang ditulis di Bu Ngabila udah kita klarifikasi, sudah kita periksa," kata Ani, Selasa (23/5).