Prabowo Digemari Gen Z: Ceruk Suara Pilpres 2019 dan Sosok Bapak

CNN Indonesia
Kamis, 25 Mei 2023 10:26 WIB
Peneliti Litbang Kompas Eren Marsyukrilla menyebut tingginya suara Prabowo di kalangan Gen Z ini bertalian dengan pemilih lamanya di Pilpres 2019 lalu.
Hasil survei Litbang Kompas Mei 2023 mencatat elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto unggul di kalangan Gen Z (17-26 tahun) dengan perolehan 32,7 persen. (CNNIndonesia/Adi Maulana Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hasil survei Litbang Kompas Mei 2023 mencatat elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto unggul di kalangan Gen Z (17-26 tahun) dengan perolehan 32,7 persen.

Prabowo berhasil unggul dari dua bakal capres lainnya, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Ganjar berhasil merengkuh 24,5 persen suara, sementara Anies hanya mengantongi 10 persen suara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peneliti Litbang Kompas Eren Marsyukrilla menyebut tingginya suara Prabowo di kalangan Gen Z ini bertalian dengan pemilih lamanya di Pilpres 2019 lalu.

Prabowo dianggap berhasil mengembalikan ceruk suara kalangan anak muda. Saat itu, ia maju bersama Sandiaga Uno.

"Dia memang bisa kembali mengembalikan ceruk-ceruk pemilihnya yang lama, pada saat dia masih sebagai capres yang maju bersama Sandi di Pemilu 2019," kata Eren dalam Diskusi Twitter Space @Kompasdata, Rabu (24/5) malam.

Eren mengatakan Sandiaga sebagai cawapres Prabowo kala itu bisa menarik perhatian para pemilih muda. Menurutnya, konsolidasi partai dan tim pemenangan Prabowo saat ini berhasil menarik suara para Gen Z.

"Nah, mungkin faktor itu dengan konsolidasi partai, dengan konsolidasi tim pemenangan Prabowo pada saat ini. Sehingga, memang itu bisa kembali lagi dan berselaras dengan tadi, temuan di mana pemilih di segmentasi di usia tersebut bisa kembali naik," ujarnya.

Di sisi lain, Wakil Redaktur Pelaksana Harian Kompas M. Hernowo mengatakan suara kelompok Gen Z sangat menjadi rebutan di Pemilu 2024.

Oleh karenanya, Hernowo menyebut salah satu tantangan masing-masing bakal capres ialah menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi oleh Gen Z.

"Berdasarkan kajian beberapa riset menunjukkan bahwa kelompok seperti ini memiliki kegelisahan dengan masa depannya, terkait dengan masalah pekerjaannya, terkait dengan masalah bagaimana meniti kehidupan," kata Hernowo.

Dari sekian kebutuhan Gen Z itu, ia menilai Prabowo cukup berhasil dalam menjawab tantangan-tantangan tersebut.

"Seperti bahwa misal sosoknya yang dinilai cukup tegas, cukup disiplin dan cukup menggambarkan sosok yang berwibawa. Nah, itu yang mungkin menjadi impian pemilih Gen Z terhadap sosok pemimpin mereka," ujarnya.

Kendati begitu, Hernowo menyebut masing-masing bakal capres memiliki caranya masing-masing untuk mendekatkan diri dengan Gen Z.

"Kalau Pak Ganjar dengan pendekatan TikTok-nya sehingga sbagai pemimpin yang cukup merakyat atau Pak Anies pemimpin yang cukup cerdas dengan wacana-wacana yang beliau sampaikan, diskusi-diskusi yang beliau sampaikan," ujar dia.

Senada dengan Hernowo, Pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati menyebut persepsi kepemimpinan Gen Z didominasi mindset paternalistik.

Gen Z, kata Wasisto, mendambakan sosok "bapak" yang menjadi teladan dan pelindung bagi mereka.

"Mereka lihat sosok "bapak" itu menjadi sosok yang teladan dan pelindung. Persepsi ini yang mungkin melekat pada sosok PS yang notabene juga mantan tentara," kata Wasisto ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (25/5).

Wasisto menilai karakteristik itulah yang kemudian menjadi keunggulan Prabowo dibanding Ganjar dan Anies di kalangan Gen Z.

Sementara soal Prabowo yang dianggap berhasil mengembalikan ceruk suara pemilih mudanya di Pemilu 2019 lalu, menurutnya, masih belum cukup jelas.

"Sebenarnya hal itu menurut saya masih dalam ruang abu-abu, karena pada pangsa pemilih muda ini memiliki preferensi yang dinamis," ujarnya.

(mnf/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER