PKB: Dinamika Koalisi Pengaruhi Keputusan Cawapres Prabowo

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan ketua umumnya Muhaimin Iskandar belum tentu menduduki posisi cawapres pendamping Prabowo Subianto. Sebab menurutnya, koalisi partai politik jelang Pemilu 2024 masih berjalan dinamis.

Dia mengatakan parpol di luar Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bisa mempengaruhi keputusan apakah Muhaimin bakal menjadi cawapres Prabowo atau tidak.

Lihat Juga : Elite Golkar Bicara Kans Duet Prabowo-Airlangga di Pilpres 2024

Jazilul mengungkapkan hingga batas akhir pendaftaran capres-cawapres pada 19 Oktober-25 November 2023, peta politik masih akan terus berubah, termasuk keputusan Cak Imin duet dengan Prabowo.

"Apakah lima bulan kedepan, atau kejadian dinamika di partai-partai atau koalisi yang lain, menunjukkan jarum jam atau arahnya. Itu juga akan sedikit banyak berpengaruh kepada Pak Prabowo dan Gus Muhaimin untuk mengambil keputusan," ujar Jazilul dalam acara Political Show CNN TV, Senin (29/5) malam.

Ia juga mengungkapkan cawapres yang akan duet dengan Prabowo ditentukan oleh keputusan Ketua Umum dari kedua partai, Gerindra dan PKB.

Lihat Juga : Gerindra Ungkap Pesan Kiai NU Saat Prabowo Safari ke Jatim dan Jateng

"Jadi mandat yang di tangan Pak Prabowo dan Gus Muhaimin ini tidak ada di ruang kosong, tetapi juga akan melihat dinamika di koalisi yang lain," ungkapnya.

Sebelumnya, Muhaimin mengakui bahwa bukan hanya dirinya yang masuk bursa cawapres Prabowo. Namun dia tak menyebut kandidat cawapres lain pendamping Prabowo.

"Iya [satunya saya], [satu lagi] rahasia," kata Cak Imin kepada CNN Indonesia di kawasan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Kamis (25/5).

Lihat Juga : Survei: Prabowo Paling Banyak Dipilih Jadi Capres, Cawapres Sandiaga

[Gambas:Video CNN]