Warga Bengkalis Berebut Daging Tak Layak Konsumsi di Tempat Sampah
Video yang menampilkan warga sedang berebut daging yang ditimbun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Bantan, Bengkalis viral di media sosial. Padahal daging impor ilegal asal India yang diperebutkan itu sudah tidak layak lagi untuk dikonsumsi.
Kapolres Bengkalis, AKBP Setyo Bimo menjelaskan daging yang diperebutkan warga dari tempat sampah merupakan barang musnahan Bea Cukai.
"Setelah dimusnahkan, ditimbun di TPA, lalu menjelang siang warga datang ke TPA itu diambil, digali lagi," kata Bimo seperti dikutip dari Detik, Rabu (30/5).
Bimo tidak menampik ada warga yang nakal dengan memperjualbelikan daging yang diambil dari tempat sampah itu.
"Ada juga diperjualbelikan," kata dia.
Bimo pun telah meminta Polsek di Bengkalis mendatangi rumah-rumah warga. Polisi meminta warga tidak menjual dan mengkonsumsi daging yang sudah ditimbun di tempat sampah.
"Kami sudah arahkan Kapolsek agar daging ini bisa diambil untuk dimusnahkan dengan cara-cara lain. Kita melakukan ini sebagai langkah menjaga, kita tidak tahu daging dari mana, banyak bakteri karena sudah ditimbun dalam sampah basah, katanya.
Dalam video, terlihat warga beramai-ramai membongkar daging yang telah ditimbun di TPA Bantan. Mereka berebut menarik daging yang telah dimusnahkan oleh Bea Cukai pada Senin (29/5) kemarin.
Kepala Dinas Kominfo Bengkalis, Hendrik Dwi Yatmoko, memastikan bahwa daging yang diperebutkan warga itu sudah tidak lagi higienis.
"40 ton lebih dimusnahkan. Tapi kan tidak semua diambil warga, kan ada yang telah dimusnahkan pakai alat berat dan itu yang diambil tidak semua," ujar.
"Kondisi daging sudah tidak layak lagi. Tapi kan ada yang mengambil kesempatan dan dibersihkan lagi (untuk dijual). Coba ambil keuntungan saat pemusnahan," katanya.
Baca berita selengkapnya di sini.
(detik/ugo)