Mahfud MD Kenang Taufiq Kiemas Pernah Kirim Penjahit Jas

CNN Indonesia
Kamis, 01 Jun 2023 22:20 WIB
Mahfud mengenang Taufiq Kiemas sebagai sosok yang baik. Ia mengaku pernah dikirimi penjahit untuk membuat jas.
Menkopolhukam Mahfud MD mengaku pernah dikirimi penjahit untuk membuat jas oleh mendiang Taufiq Kiemas. (Dok. Humas Polhukam)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengenang sosok mantan Ketua MPR Taufiq Kiemas yang juga merupakan mendiang suami ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Saat berbicara soal pejabat yang kerap pamer kemewahan belakangan ini, dia bercerita ketika dirinya menjadi Menteri Pertahanan pada 2000 hingga 2001. Ia mengaku saat itu tidak memiliki baju yang bagus.

"Dulu, waktu saya jadi menteri pertama ini lucu nih. Saya kan dosen, ya bajunya biasa-biasa saja. Ketika saya jadi menteri, di lantai pertama itu ketemu Pak Taufiq Kiemas, suaminya Mbak Mega, itu orang baik sekali," ujar Mahfud di podcast Sekretariat Presiden, Podkabs, yang rilis pada Selasa (29/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahfud mengatakan saat bertemu dengannya, Taufiq menyinggung soal baju yang dikenakan Mahfud. Taufiq pun mau mengirimkan penjahit untuk Mahfud.

"Dek, kamu jadi menteri bajunya ndak pantas tuh. Nanti, saya kirim penjahit," kata Mahfud menirukan ucapan Taufiq.

Tak lama setelah itu, Taufiq betul-betul mengirim penjahit ke kediaman Mahfud. Ia lantas dibuatkan jas yang menurutnya mahal.

"Kirim lah penjahit sama dia. Sesudah itu, dibuatkan jas kaya begini ini, yang saya ndak tahu, kalau ada baju semahal itu," ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Mahfud juga membandingkan dirinya dengan pejabat yang kerap tampil mewah.

Ia mengatakan baju-baju bagus yang ia miliki banyak yang berasal dari pemberian orang. Menurutnya, ia lebih sering membeli baju yang menurutnya murah.

"Kadang kala, kalau saya punya baju agak bagus itu, kadang kala dikasih orang saja. Kalau beli sendiri ya, yang murah asal bisa dipakai," tutur dia.

Bagi Mahfud, baju seharga Rp200 ribuan dengan baju seharga Rp17 juta akan terlihat sama saat difoto.

Ia pun mengingatkan pamer harta atau flexing tak semestinya dilakukan pejabat atau para anggota keluarga. Meski flexing tak melanggar hukum, tetapi dia mengingatkan aksi itu melanggar norma dan etik di Indonesia.

"Bagi saya itu ndak cocok flexing menampakkan kemewahan, hedonis, menurut saya, enggak tepat," katanya.

(isa/tsa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER