Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berada di urutan teratas, disusul Capres PDIP Ganjar Pranowo dan Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menambahkan berdasarkan hasil survei itu, Prabowo paling banyak dipilih di antara berbagai macam profesi responden survei kali ini.
Rinciannya paling banyak 48,5 persen dari kelompok petani, peternak, dan nelayan. Kemudian 39,2 persen pemilih Prabowo dari kalangan buruh kasar atau pekerja informal. Lalu 38,4 persen dari kelompok wiraswasta; 38,8 persen ibu rumah tangga; 36,3 persen pemilih yang masih duduk di bangku kuliah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Prabowo unggul terutama pada kelompok petani, pendidikan rendah, pedesaan, dan selain wilayah Banten, Jateng, DIY, dan Kalimantan. Prabowo juga menguat terutama dari basis lamanya pada Pilpres 2019 yang lalu," kata Bburhanuddin dalam acara daring, Minggu (4/5).
Sementara Ganjar paling tinggi dipilih kelompok PNS maupun pegawai swasta. Burhanuddin melanjutkan berdasarkan simulasi tiga nama capres 2024, suara Prabowo masih tertinggi dengan 38 persen. Disusul Ganjar 34,2 persen; Anies 18,9 persen; dan 8,8 persen lainnya tidak tahu atau tidak menjawab.
Adapun Ganjar sebelumnya selalu unggul dalam survei Indikator Politik Indonesia per Juli 2022, Oktober 2022, Januari 2023, dan Februari 2023. Kemudian pada April hingga Mei 2023 posisi Ganjar tersalip oleh Prabowo.
Sementara Anies sedari awal menduduki posisi kedua dalam survei periode Juli 2022, Oktober 2022, Januari 2023. Anies mulai tertinggal dengan kedua lawannya mulai survei Februari hingga Mei 2023.
"Dan jika head to head melawan masing-masing pesaing utamanya, Ganjar dan Anies, sementara ini Prabowo unggul signifikan. Jika Ganjar head to head melawan Anies, sementara Ganjar juga unggul signifikan," ujarnya.
Adapun temuan survei nasional ini dilakukan selama periode 26-30 Mei 2023. Responden survei merupakan WNI berusia 17 tahun ke atas yang memiliki hak pilih pada Pemilu. Penarikan sampel menggunakan metode random digit dialing (RDD).
RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.230 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.
Kemudian ukuran sampel 1.230 responden itu memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
(khr/dzu)