Anak Buah Tolak Dimutasi Setor Uang Rp650 Juta, Danyon Brimob Dicopot

CNN Indonesia
Selasa, 06 Jun 2023 10:04 WIB
Komandan Batalyon (Danyon) B Pelopor Manggala di Rokan Hilir, Kompol Petrus dicopot buntut menerima setoran dari anak buah.
Ilustrasi. Danyon Brimob Rokan Hilir dicopot usai anak buah curhat menolak dimutasi dan setor uang Rp650 juta. (iStock/Atstock Productions)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komandan Batalyon (Danyon) B Pelopor Manggala di Rokan Hilir, Kompol Petrus dicopot buntut menerima setoran dari anak buah. Kasus tersebut menjadi viral setelah Bripka Andry yang merupakan anak buah Kompol Petrus mengaku memberikan sejumlah uang lantaran menolak dimutasi.

Hasil pemeriksaan oleh Bid Propam Polda Riau, Kompol Petrus diduga menerima sejumlah uang. Ia pun diperiksa Pengawas Profesi (Waprof) Bid Propam Polda Riau dan saat ini tinggal menunggu jadwal sidang.

"Awalnya ada dumas. Makanya dicopot itu dan proses pemeriksaan, untuk Danyon itu sudah proses Maret lalu. Sama soal Bripka Andry ini juga dalam rangka riksa (pemeriksaan)," kata Kasubdit Paminal Bid Propam Polda Riau AKBP Fahrian Siregar mengutip detikcom, Senin (5/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati begitu, dirinya masih aktif berdinas sebagai Pamen Satuan Brimob Polda Riau di Batalyon A.

Kemudian soal benar atau tidaknya Kompol Petrus menerima uang, hingga kini masih didalami. Hal itu akan disampaikan setelah sidang digelar.

"Masih didalami soal itu (terima setoran). Nanti setelah sidang baru disampaikan ya," katanya.

Sementara, anggota Brimob yang curhat karena dimutasi, Bripka Andry tidak pernah masuk sejak dimutasi pada 3 Maret lalu. Ia juga tak pernah hadir pemeriksaan terkait dugaan setoran ke atasan tersebut.

Masalah ini bermula saat Bripka Andry dimutasi pada 3 Maret 2023. Selama tiga bulan belakangan, dia dicari-cari Polda Riau karena tak kunjung berdinas, sekaligus memeriksanya atas sejumlah dugaan pelanggaran.

Tiga bulan berselang, Bripka Andry muncul. Bukan menampakkan diri, dia malah muncul lewat unggahannya di media sosial Instagram Instagram @andrydarmairawan07.2.

Pada unggahan itu, Andry memperlihatkan ibunya yang sedang sakit. Lantas, dia juga menunjukkan potongan layar percakapannya dengan atasannya, Kompol Petrus. Tangkapan layar itu memperlihatkan histori transfer ke atasannya itu.

Pada narasi unggahan itu, Andry bilang bahwa, lima hari setelah surat mutasi keluar, dia langsung menghadap ke tempat baru.

"Karena saya mengurus ibu kandung yang sedang sakit komplikasi. Ibu kandung saya mengajak ke Pekanbaru menemui Dansat Brimob Polda Riau untuk minta pertimbangan terkait mutasi saya," tulisnya dalam postingan.

Kombes Ronny Lumban Gaol selaku Dansat Brimob pun menjawab permintaan Bripka Andry. Ronny menyebut Bripka Andry tak ada salah, namun sudah terlalu lama berdinas di Rokan Hilir.

"Kamu nggak ada salah, kamu terlalu lama di sana. Terlalu nyaman dan kamu tidak ada kontribusi untuk kesatuan," jawab Dansat saat ditemui Bripka Andry kala itu.

Singkat cerita, Andry mengaku selama ini kerap diminta uang setoran dari atasan. Bahkan nilainya mencapai Rp 650 juta.

"Selain itu saya itu saya diminta mencari uang dari luar dan sudah saya setorkan sebesar Rp 650 juta ada bukti-bukti transfernya," kata Andry.

Dalam postingan tersebut, Andry juga turut menyertakan bukti-bukti transfer kepada mantan Komandan Batalyon, Kompol Petrus Hottiner Simamora.

Baca selengkapnya di sini.

(mnf/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER