PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI selaku pemimpin Holding Ultra Mikro (UMi) menyediakan layanan digital terintegrasi antara Holding UMi melalui SenyuM Mobile, serta menghadirkan lebih dari seribu co-location Sentra Layanan Ultra Mikro (SenyuM) di seluruh Indonesia.
Wakil Direktur BRI Catur Budi Harto mengatakan, langkah itu berdampak signifikan, di mana hingga kuartal I/2023 atau pada tiga bulan pertama tahun ini, lebih dari 7 juta rekening nasabah UMi sudah bisa mencairkan pinjaman secara virtual atau cashless (cashless disbursement).
Catur mengungkapkan, hal ini sejalan dengan target memperluas jangkauan layanan bagi nasabah dan membangun ekosistem cashless. Ke depannya, kegiatan diarahkan pada penguatan produk portofolio dan mengoptimalkan program pemberdayaan.
"Untuk memperkuat inklusi keuangan, Holding UMi pun telah mengembangkan aplikasi SenyuM Mobile. Aplikasi ini dimanfaatkan oleh tenaga pemasar sebagai platform digital sales terintegrasi yang memungkinkan joint acquisition bagi 3 entitas untuk berbagai produk layanan," kata Catur.
Menurut Catur, pelayanan keuangan inklusif menjadi tanggung jawab setiap perseroan, terutama yang bergerak di bidang perbankan guna mewujudkan pemerataan pertumbuhan ekonomi.
Adapun akses keuangan yang praktis, mudah dan aman menjadi salah satu indikator untuk mencapai visi tersebut. Dalam upaya mencapainya, dilakukan berbagai inovasi layanan, antara lain dengan mengalihkan transaksi konvensional menuju digital.
Saat ini, BRI tercatat mendukung transaksi digital di antara Holding UMi dengan menyediakan 90 ribu agen Mekaar BRILink. Implementasi digitalisasi yang telah dinikmati 700 ribu lebih agen dan nasabah melalui aplikasi SenyuM Mobile diiringi semakin banyaknya agen, pertumbuhan jumlah akuisisi nasabah BRI maupun Pegadaian dan PNM jadi signifikan.
Hal tersebut tergambar lewat data sepanjang kuartal I/2023 yang memperlihatkan peningkatan Loan Composition (outstanding) bertumbuh 11,2 persen year on year (yoy) menjadi Rp563,4 triliun dari Rp506,7 triliun pada periode yang sama pada 2022 lalu.
Sejak akhir 2022, penambahan jumlah outstanding di antara BRI-Pegadaian-PNM adalah sebanyak Rp12,1 triliun.
Selain itu, jumlah nasabah (borrowers) Holding UMi yang mencapai 36 juta juga bertumbuh, meningkat 12,5 persen secara tahunan. Dari jumlah tersebut, terdapat potensi sebanyak 34 juta data terintegrasi yang dimiliki Holding UMi, data ini yang bisa menjadi pipeline untuk cross selling referral lintas produk ke depannya, hingga pertumbuhan dapat berlanjut (suistainable).
"Hal ini menjadi pencapaian yang luar biasa. Hal ini juga menjadi hasil kolaborasi dan kerja keras ketiga entitas holding dalam rangka membangun ekosistem ultra mikro yang kuat. Tujuannya tidak lain untuk memperkokoh perekonomian nasional melalui pemerataan dan pembangunan ekonomi dari segmen usaha grass root," kata Catur.
(adv/adv)