Wakil Ketua Umum Partai Hanura Benny Rhamdani menilai Ketua DPP PDIP Puan Maharani iseng menyebut Ketum Partai Demokrat Agus Haromurti Yudhoyono (AHY) masuk bursa cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Partai Hanura merupakan salah satu parpol yang sudah resmi mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar. Dukungan itu dideklarasikan di kediaman Ketum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) pada, Sabtu (22/4) lalu.
"Ya, saya yakin Mbak Puan iseng lah. Enggak mungkin lah AHY dipasangkan dengan Pak Ganjar. Iseng guyon lah. Enggak mungkin," ujar Benny di kompleks parlemen, Senayan, Rabu (7/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benny mengatakan cawapres Ganjar tidak mungkin ditentukan PDIP seorang diri.
"Enggak mungkin hanya ditentukan salah satu partai yang berkoalisi. Keinginan proposal pasti ada, misalnya PAN kemarin mengusulkan Menteri BUMN Erick Thohir," tuturnya.
Ia mengatakan Hanura kemungkinan akan menyarankan cawapres di antaranya Erick Thohir dan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD.
"Hanura misalnya nanti siapa, mungkin juga bisa pak Erick, atau Pak Mahfud MD mungkin. Tapi pasti lah untuk wapres itu akan ditentukan menjadi keputusan bersama partai koalisi," kata dia.
Sebelumnya, Puan menyebut AHY masuk bersama beberapa nama lain seperti Erick Thohir, Mahfud MD, Sandiaga Uno, hingga Airlangga Hartarto.
"Kalau boleh saya sebut yang ada di media, Pak Mahfud sudah masuk namanya, Pak Erick Thohir, Pak Ridwan Kamil, Pak Sandiaga Uno, kemudian ada Pak AHY ya, kan?" kata Puan di sela-sela Rakernas PDIP, Jakarta Selatan, Selasa (5/6).
Dia mengatakan nama-nama itu masuk 10 daftar cawapres yang dipertimbangkan partainya. Menurut Puan, mereka memiliki kelebihan dan akan dipertimbangkan sebagai cawapres Ganjar Pranowo.
Partai, kata dia, terutama akan menyeleksi apakah mereka memiliki visi misi yang sama dengan Ganjar dan partainya. Namun, Puan menegaskan keputusan bakal cawapres Ganjar tak akan diputuskan dalam waktu dekat ini atau di Rakernas.
"Jadi nama tetap akan ditentukan nanti tapi belum hari ini. Jadi masih menimbang nama-nama yang ada," kata Ketua DPR itu.
(psr/dal)