PDIP Sebut Megawati Rutin Diskusi dengan Ketum PBNU Soal Cawapres

Sekjen PDIP Hasto Kristyanto mengklaim Megawati Soekarnoputri sering berkomunikasi dengan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

Ia menyampaikan demikian ketika ditanyai apakah PDIP sudah mulai menyaring sosok cawapres untuk Ganjar Pranowo berlatarbelakang NU atau belum.

"Ya, Ibu Megawati secara rutin berdialog dengan Gus Yahya Ketum PBNU, kemudian juga dengan Menag Gus Yaqut, dengan tokoh Muhammadiyah Pak Haidar," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Jumat (9/6).

Hasto mengklaim baik Gus Yahya maupun Haedar juga telah memiliki kesepahaman dengan Megawati. Dia mengklaim ada kesamaan paham tentang sosok seperti apa yang patut mendampingi Ganjar nanti.

Hasto juga menyebut bahwa PDIP dengan NU dan Muhammadiyah merupakan saudara tua.

Ia menjelaskan ketiga organisasi tersebut memiliki tahun lahir yang tak jauh berbeda.

"NU berdiri pada tahun 1926, PDI akarnya PNI tahun 1927. Jadi, NU itu saudara tua dari PDIP demikian pula Muhammadiyah, sehingga kami selalu bergandengan tangan," imbuh Hasto.

Ganjar Pranowo telah resmi ditunjuk menjadi bakal capres dari PDIP. Setelahnya beberapa partai yakni PPP, Hanura serta Perindo pun menyusul mendukung Ganjar.

Namun, hingga kini mereka masih belum ditentukan sosok cawapres yang akan mendampingi Ganjar.