Cerita Pilu Ayah Mahasiswi Ubaya yang Ditemukan dalam Koper

CNN Indonesia
Jumat, 09 Jun 2023 23:23 WIB
Ayah mahasiswi korban pembunuhan di Mojokerto, yang mayatnya ditemukan di dalam koper, menuding pembunuh menghabisi nyawa sang anak karena mau menguasai harta. Ilustrasi. (iStockphoto/Herwin Bahar).
Surabaya, CNN Indonesia --

Laki-laki berkemeja putih itu terlihat gelisah. Tangannya gemetar sambil beberapa kali membenarkan letak kacamata dan masker yang dikenakannya.  Dia adalah Bambang, ayah AN (21), mahasiswi Surabaya korban pembunuhan yang mayatnya ditemukan di dalam koper di jurang kawasan Gajah Mungkur, Kecamatan Pacet, Mojokerto.

Dengan dahi berkerut, Bambang menyebut si pembunuh, yakni Rochmad Bagus Apriyatna alias RBA (41), sengaja menghabisi nyawa anaknya untuk menguasai mobil Mitsubishi Xpander yang sehari-harinya dinaiki korban.

"Dia ini, inisial R ini, dia ini menggaet beberapa wanita, seperti membodohi gitu. Dia tidak benar-benar orang yang kepengin untuk menjalin asmara dengan benar, tapi ingin mengusai hartanya," kata Bambang di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (9/6).

Pernyataan Bambang ini menampik isu yang santer beredar, bahwa anaknya punya kedekatan spesial atau hubungan asmara dengan tersangka.

"Saya sekadar mengingatkan yang beredar kabar selama ini agak simpang siur, mengenai hubungan mereka ini yang dikira ke arah asmara, menurut saya bukan seperti itu," ujarnya.

Bambang punya alasan. Pasalnya, dua pekan sebelum AN pergi keluar rumah pada 3 Mei 2023, STNK mobil yang dikendarai anaknya itu hilang misterius.

Hal itu, menurut dia, sudah cukup menyimpulkan bahwa pelaku sengaja melakukan pembunuhan itu demi merampas mobil Xpander.

"Berarti yang menguasai STNK sebelum mobil hilang itu sudah di-planning-kan. Dari situ sudah keliatan dia ke arah planning untuk mengusai kendaraan itu dengan cara seperti ini [membunuh]," pungkas Bambang.

Di sisi lain, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pasma Royce menyebut RBA dan korban memiliki hubungan asmara.

Mereka, sudah saling mengenal sejak RBA menjadi guru musik AN saat masih SMA. Hubungan keduanya pun terjalin sekitar 2017 silam hingga sekarang.

"Korban dan pelaku ini diawali adalah sebagai guru musik dan mengenal cukup lama kurang lebih lima tahun. Ada hubungan asrama. Ada keyakinan yang berbeda, antara korban dan pelaku," kata Pasma.

RBA sendiri sudah memiliki istri dan tinggal di rumah mertuanya di bilangan Gunung Anyar Kidul, Surabaya.

Usai membunuh AN sebulan yang lalu, RBA kata Pasma, pun memindahtangankan mobil dan menjual ponsel milik korban. Uangnya, digunakannya untuk modal dan operasional usahanya.

"Pelaku ingin menguasai barang berharga korban baik itu mobil dan handphone. Notabenenya sudah dipindah tangan terhadap seseorang dan handphone sudah dijual," ujarnya.

Pembunuhan ini sendiri bermula saat AN pergi dari rumahnya pada 3 Mei 2023. Dua hari setelahnya, 5 Mei 2023 dia dikabarkan hilang dan tak bisa dihubungi.

AN rupanya pergi dengan guru musik sekaligus teman dekatnya RBA (41). Mereka hendak menggadaikan mobil milik korban yakni Mitsubishi Xpander, yang uangnya bakal digunakan pelaku untuk modal usaha di Pacitan.

Namun ternyata, tak ada yang mau menerima penggadaian mobil itu. RBA dan AN pun cekcok. Pelaku kemudian mencekik, membekap dan menjerat leher korban dengan tali hingga lemas dan meninggal dunia.

Jasad AN kemudian dibungkus plastik wrapping dan dimasukkan ke dalam koper. RBA lalu membuangnya ke jurang di kawasan Gajah Mungkur, Kecamatan Pacet, Mojokerto, pada 5 Mei 2023. Mayatnya baru ditemukan sebulan kemudian, Rabu (7/6).

Atas perbuatannya, RBA pun terancam Pasal 338 KUHP dan 340 KUHP tentang pembunuhan dan pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup.

(frd/sfr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK