Universitas Negeri Makassar (UNM) membantah pernyataan polisi soal temuan bungker narkoba di kampus. UNM menyebut tempat yang disebut bungker narkoba itu adalah brankas kecil yang berada di bawah lantai.
Wakil Rektor III Andi Muhammad Idkhan mengatakan bungker yang disebut polisi itu tak seperti yang dibayangkan.
"Setelah saya melihat di lokasi, ternyata yang dimaksud bunker itu adalah tidak benar," kata Idkhan, Sabtu (10/6) di Makassar, Sulawesi Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tempat untuk menyimpan narkoba menurut Idkhan ternyata hanya sebuah brankas kecil yang di tanam di dalam lantai sekretariat mahasiswa.
UNM menurut Idkhan keberatan dengan penyebutan bungker tersebut.
"Karena pengertian bunker itu adalah bisa sebesar apa. Ternyata setelah kita lihat dari di lokasi itu, hanya semacam brangkas ukurannya, sekitar 40×40 cm," jelasnya.
Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan ini mengaku sempat meninjau lokasi sekretariat mahasiswa yang dijadikan sebagai lokasi penyimpanan narkoba tersebut namun mengaku tidak mengetahui isinya.
Idkhan menerangkan bahwa lokasi yang disegel pihak kepolisian merupakan salah satu sekretariat lembaga kemahasiswaan di Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) yang lama tidak terpakai.
"Mulai kosong semenjak pandemi. Sejak itu sudah dikosongkan itu," katanya.
Dalam peristiwa ini lima orang diamankan polisi. Idkhan menyebut mereka adalah alumni kampus. Ia berharap tidak ada yang menyebut keterlibatan mahasiwa.
Namun ia menegaskan jika memang hasil penyidikan ada mahasiswa UNM yang terlibat, kampus tak segan untuk memecatnya.
(mir/sur)