Pemprov DKI Tata Trotoar Depan Kedubes AS Usai Blokade Dibuka

CNN Indonesia
Minggu, 11 Jun 2023 20:15 WIB
Pembukaan kembali trotoar depan Kedubes AS di Jakarta. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal melakukan penataan lanjutan di area trotoar depan kantor Kedutaan Besar atau Kedubes AS (Amerika Serikat), Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, usai blokade yang menghalangi akses pejalan kaki dibuka.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono telah meninjau langsung kondisi trotoar pada Minggu (11/6).

Menurut Heru, terdapat beberapa poin yang harus segera ditindaklanjuti Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk penataan lanjutan di area tersebut.

"Pagi ini saya mengecek apa yang masih kurang. Contohnya, kita akan bersihkan, di sana ada pohon yang memang sudah ada, tapi kita rapikan. Artinya, kita perbaiki juga wilayah ini," kata Heru dalam keterangan tertulis, Minggu (11/6).

Ia mengapresiasi sinergi antara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dan Kedubes AS dengan Pemprov DKI Jakarta, sehingga dapat mengembalikan fungsi trotoar untuk pejalan kaki.

"Pertama, cone dan Movable Concrete Barrier (MCB) sudah diangkut. Saya ucapkan terima kasih kepada jajaran Kemlu dan Duta Besar Amerika yang telah mau bersama-sama mengembalikan fungsi trotoar," katanya di lokasi.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta membuka trotoar di depan Kedubes AS sejak Jumat (9/6) malam WIB.


MCB telah dirapikan oleh Dinas Bina Marga, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP DKI Jakarta. Kegiatan tersebut juga disaksikan oleh jajaran Kemlu RI dan Kedubes AS.

Akses trotoar yang terhalang itu sebelumnya dikeluhkan Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus. Ia mengatakan mereka telah memprotes penutupan itu sejak zaman Jokowi masih menjabat Gubernur DKI Jakarta.

"Tapi kan yang harus kita pahami bersama bahwa kedaulatan negara, trotoar itu kan masih milik Indonesia. Perkara pengamanan kita tidak ikut campur, tapi ini bicara ruang publik yang dirampas dan pemerintah kita, seakan-akan tidak berani komunikasi dengan pihak Amerika," kata Alfred saat dihubungi, Selasa (6/6).

(yga/wiw)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK