Jakarta, CNN Indonesia --
Mayoritas penumpang TransJakarta memilih tetap menggunakan masker di dalam bus maupun halte TransJakarta meskipun sudah diperbolehkan melepas masker.
CNNIndonesia.com memantau penumpang di sejumlah halte di Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
Dua orang pelajar sekolah menengah atas (SMA) bernama Nailah (16) dan Keyza (16) contohnya. Nailah dan Keyza menggunakan TransJakarta koridor 4 Pulogadung-Dukuh Atas setiap pulang sekolah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka mengaku sudah mengetahui kebijakan tersebut. Kendati demikian, mereka berdua masih kompak menggunakan masker.
Menurut Nailah, virus covid-19 tetap masih ada meski pandemi telah dinyatakan usai. Penggunaan masker bagi Nailah sebagai bentuk menjaga diri atas virus tersebut.
"Jadi kita enggak tahu orang lain itu bisa aja enggak pakai masker ternyata ada virus coronanya. Takutnya berdampak ke diri sendiri. Jadi lebih aware ke diri sendiri," ujar Nailah.
Ia mengaku kurang setuju dengan kebijakan baru itu. Nailah pun memilih tetap memakai masker saat naik transportasi umum. Tapi di sisi lain, Nailah tak keberatan dengan orang-orang yang sudah memilih melepas masker di TransJakarta.
Sementara itu, Keyza (16) memilih tetap menggunakan masker karena kondisi kesehatannya yang sedang kurang fit. Penggunaan masker itu dimaksudkan Keyza untuk menjaga dirinya dan penumpang lain.
Keyza mengaku senang dengan kebijakan baru ini. Tetapi Keyza berharap masyarakat yang kondisinya kurang fit untuk tetap menggunakan masker.
"Karena sekarang sudah diperbolehkan, jadi ya mungkin, ya enggak apa-apa (tidak pakai masker saat menggunakan TransJakarta). Cuma kalau misalnya orang itu kayak batuk atau gimana ya, kalau menurut aku sih tetap dipakai aja gitu maskernya," ujarnya.
Harapan senada juga dilakukan karyawan swasta, Rina (27), yang sehari-hari menggunakan TransJakarta koridor 13 Ciledug-Tendean
Sepanjang perjalanan yang setiap hari dirinya tempuh, Rina melihat mayoritas penumpang masih tetap menggunakan masker.
Selain karena merasa sudah terbiasa, Rina masih memilih menggunakan masker untuk menjaga dirinya sendiri dari penyakit dan kondisi udara Jakarta yang belakangan kian buruk.
"Yang bikin agak risih itu kalo misal orangnya lagi kelihatan bergejala sakit, kayak batuk-batuk atau bersin-bersin. Mestinya tetap ada kesadaran diri ya kalo memang lagi agak enggak enak badan," kata Rina.
Baca berita selengkapnya di halaman berikut...
Karyawan swasta, Fani (25) juga sudah mengetahui soal kebijakan boleh lepas masker di TransJakarta. Tapi Fani memilih tetap menggunakan masker untuk menghindari polusi udara Jakarta.
Setiap hari, Fani menggunakan TransJakarta koridor 4 Pulogadung-Dukuh Atas dan koridor 1 Blok M-Kota untuk transportasi pulang pergi ke kantornya.
"Karena sudah terbiasa pakai selama pandemi. Sekarang juga cuaca lagi panas, buat menghindari matahari langsung dan debu, polusi udara. Untuk menghindari itu sebenarnya, enggak cuma buat menghindari karena kemarin pandemi aja," jelas Fani.
Fani mengaku biasa saja dengan kebijakan baru tersebut. Ia menilai penggunaan masker kini kembali ke pribadi masing-masing.
"Balik ke diri sendiri aja sih bagaimana mempertahankan daya tubuh juga sih ya. Mau pakai masker atau enggak, balik ke diri sendiri aja," kata Fani.
Alasan serupa juga disampaikan ibu rumah tangga, Mega (33) yang kerap menggunakan TransJakarta koridor 2 Pulogadung-Monas.
Mega saat ini masih menggunakan masker saat menggunakan layanan TransJakarta. Hal itu, kata dia, karena belum mengetahui kebijakan baru soal lepas masker.
Adapun setelah ini, Mega mengaku memilih tetap menggunakan masker.
"Buat menghindari debu dan biar enggak kena panas. (Sudah terbiasa pakai masker) Iya," ucap Mega.
Pilih lepas masker
Meski mayoritas penumpang yang dijumpai masih menggunakan masker, ada pula beberapa yang tampak menggunakan layanan TransJakarta tanpa masker. Salah satunya, pensiunan, Jamal Abu Bakar (67).
Ia tak menggunakan masker karena telah mengatahui kebijakan masker yang baru. Alasannya, karena merasa kurang nyaman untuk bernapas.
"Ribet rasanya pakai masker itu. Saya itu kan karena udah usia lanjut kali ya, jadi enggak nyaman rasanya pakai masker," kata Jamal.
Adapun Jamal merasa tak pernah ditegur petugas maupun penumpang lain. Walau begitu, Jamal masih selalu membawa masker untuk berjaga-jaga.
"Bawa (masker) juga, persiapan. Jaga-jaga mah di kantong ada," ujarnya.
[Gambas:Photo CNN]
PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) kini mengizinkan penumpang tidak menggunakan masker di dalam armada bus atau fasilitas Transjakarta.
Kebijakan itu berdasarkan Surat Edaran dari Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Nomor 26/SE/2023 tentang Himbauan Pelaksanaan Protokol Kesehatan di Dalam Sarana dan Prasarana Angkutan Umum Pada Masa Transisi Menuju Endemi.
"Berdasarkan arahan dari Pemprov DKI Jakarta dan Dishub DKI Jakarta, seluruh pelanggan Transjakarta diperbolehkan untuk tidak menggunakan masker di dalam armada Transjakarta apabila dalam keadaan sehat dan tidak berisiko tertular atau menularkan Covid-19," jelas Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan dan Humas Transjakarta Apriastini Bakti Bugiansri dalam keterangan tertulis, Minggu (11/6).
Apriastini menjelaskan penumpang yang merasa kurang sehat dianjurkan tetap menggunakan masker dengan baik.
Tak hanya itu, Apriastini menganjurkan pelanggan untuk selalu membawa cairan pembersih tangan (hand sanitizer) atau mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir setelah menyentuh benda-benda yang digunakan bersama.
"Serta dihimbau untuk menjaga jarak apabila dalam keadaan yang tidak sehat atau berisiko tertular atau menularkan Covid-19," imbau dia.