Kaesang Putra Jokowi dan Jejak Panjang Dominasi PKS di Depok

CNN Indonesia
Kamis, 15 Jun 2023 06:50 WIB
Putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep belakangan ini menjadi sorotan lantaran mengaku siap menjadi Wali Kota Depok, Jawa Barat.
Kaesang putra Jokowi disebut akan bertarung di Pilkada Depok. (Arsip foto PSI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep belakangan ini menjadi sorotan lantaran siap menjadi Wali Kota Depok, Jawa Barat.

Pernyataan ini disampaikan lewat video di kanal YouTube Kaesang Pangarep by GK Hebat berjudul 'Klarifikasi, Saya Buka Suara' yang diunggah pada Jumat (9/6).

"Saya Kaesang Pangarep. Saya sudah dapat izin dan restu dari keluarga saya. Insyaallah dengan ini saya siap untuk hadir menjadi Depok pertama. Mohon dukungannya, merdeka," kata Kaesang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, Jokowi mengatakan akan merestui Kaesang mencalonkan diri sebagai wali kota Depok.

"Tugasnya orang tua itu merestui dan mendoakan," kata Jokowi di Kantor BPKP, Jakarta, Rabu (14/6).

Langkah Kaesang yang berencana maju di Pilkada Depok 2024 sudah dipastikan bakal menghadapi rival berat: PKS.

Partai yang kini dipimpin Ahmad Syaikhu ini dinobatkan sebagai satu-satunya parpol yang selalu sukses memenangkan dan menempatkan kadernya sebagai wali kota sejak Pilkada Depok pertama kali digelar pada 2005 lalu sampai yang terakhir 2020.

Bahkan, sampai-sampai Kota Depok dijuluki sebagai 'kandang PKS' lantaran kerap menang Pilkada.

Bila ditilik ke belakang, Pilkada Depok tahun 2005 lalu diikuti oleh lima pasang kandidat. Mereka di antaranya Abdul Wahab Abidin-Ilham Wijaya yang diusung Demokrat, Badrul Kamal-Syihabuddin Ahmad (koalisi Golkar-PKB), Yus Ruswandi-Soetadi Dipowongso (koalisi PDIP-PPP), Nur Mahmudi Ismail-Yuyun Wirasaputra (PKS), Harun Heryana-Farkhan AR (koalisi PAN, PBB, PKPI).

Pilkada yang digelar pada 25 Juni 2005 ini menunjukkan hasil akhir kemenangan pada pasangan Nur Mahmudi Ismail-Yuyun Wirasaputra yang diusung PKS dengan 232.207 suara atau 43,9 persen. Nur Mahmudi merupakan mantan Menteri Kehutanan era Presiden Abdurahman Wahid atau Gus Dur.

Disusul dengan pasangan Badrul Kamal-Syihabuddin Ahmad dengan 206.078 suara (38,9 persen), Yus Ruswandi-Soetadi Dipowongso dengan 34.212 suara (6,5 persen) , Abdul Wahab Abidin-Ilham Wijaya dengan 33.487 suara (6,2 persen) dan Harun Heryana-Farkhan AR dengan 23.868 suara (4,5 persen).

Lima tahun kemudian, Depok kembali menggelar Pilkada 2010. Nur Mahmudi Ismail, sang wali kota Depok petahana kembali maju di Pilkada 2010. Kali ini Nur menggandeng Mohammad Idris dan didukung oleh koalisi PKS-PAN.

Sementara itu, terdapat tiga orang rivalnya yakni Badrul Kamal-Agus Supriyanto yang didukung koalisi Demokrat, PDIP, Golkar, PPP,
Yuyun Wirasaputra-Pradi Supriatna (Gerindra) dan agah Sunu Sumantri-Derry Drajat (independen).

Alhasil, Nur Mahmudi kembali memenangkan kontestasi untuk kedua kalinya dengan menorehkan 227.744 suara atau 61,87 persen. Kemudian disusul oleh pasangan Badrul-Agus dengan 146.168 suara (26,31 persen), Yuyun-Pradi 124.511 (22.41 persen) dan Suny-Derry 54.142 suara atau (9,75 persen).

Beralih ke Pilkada Depok 2015, Mohamad Idris kini kembali maju sebagai calon wali kota. Ia menggandeng mantan rivalnya di Pilkada Depok 2010 lalu, Pradi Supriantna. Pasangan ini didukung oleh koalisi PKS, Gerindra dan Demokrat.

Sementara rivalnya adalah Dimas Oky Nugroho-Babai Suhaimi yang diusung PDI-P, PAN, Nasdem, dan PKB.

Hasilnya, pasangan Idris-Pradi berhasil unggul telak dari pasangan Dimas-Babai. Idris-Pradi berhasil meraup 410.361 suara atau 61.87 persen. Sementara Dimas-Babai hanya meraih 252.885 suara atau 38.13 persen.

Beralih ke Pilkada Depok 2020 lalu, Idris dan Pradi memutuskan berpisah dan masing-masing maju sebagai calon wali kota. Idris pada kontestasi 2020 menggandeng Imam Budihartono yang diusung oleh koalisi PKS, Demokrat dan PPP.

Sementara Pradi menggandeng Afifah Alia. Pradi-Afifah diusung oleh koalisi gemuk Gerindra, PDI-P, Golkar, PAN, PKB, dan PSI.

Lagi-lagi, kandidat dari PKS kembali memenangkan kontestasi. Idris-Imam secara resmi ditetapkan sebagai pemenang oleh KPU dalam Pilkada Kota Depok 2020 karena berhasil meraih 415.657 (55,45 persen) suara.

Sementara Pradi-Afifah harus puas dengan meraih 332.689 (44,45 persen) suara.

Kemenangan Idris-Imam membawa PKS sebagai 'penguasa' Depok selama empat periode berturut-turut.

Sementara itu, Juru Bicara DPP PKS Ahmad Mabruri mengatakan PKS tak khawatir terkait kesiapan Kaesang yang ingin maju di Pilkada Depok tahun 2024.

Mabruri mengatakan PKS akan menyambut Kaesang bila nantinya ingin maju di Pilkada Depok.

"Enggak ada yang perlu dikhawatirkan," kata Mabruri kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (10/6).

(rzr/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER