DPRD DKI Jakarta menyoroti video viral yang sempat memperlihatkan kondisi area Tempat Pemakaman Umum (TPU) Prumpung, Jakarta Timur, jadi tempat kandang hewan hingga tempat menjemur pakaian.
Menurut anggota Komisi D DPRD DKI Justin Adrian, peristiwa itu bentuk ketidakseriusan Pemprov DKI, khususnya Dinas Pertamanan dan Hutan kota dalam mengelola aset.
"Nampak ketidakbecusan dinas dalam mengelola asetnya sendiri. Banyak aset diabaikan, tidak terkelola dengan baik dan justru Dinas sibuk sendiri belanja lahan baru dengan jumlah anggaran yang besar," kata Justin dalam keterangan tertulis, Rabu (14/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyayangkan langkah Dinas Pertamanan dan Hutan Kota yang memilih menggelontorkan uang untuk membeli lahan baru, namun tidak mengelola aset yang dimiliki.
"Ratusan miliar digelontorkan oleh Dinas Pertamanan dan Hutan Kota untuk membeli lahan baru, mereka menghamburkan uang dan memilih cara tersebut dibanding mengelola aset tanah yang sudah ada ini," katanya.
Anggota DPRD DKI dari Fraksi PSI itu menduga ada oknum yang bermain dalam hal penguasaan aset daerah.
"Saya yakin dinas tersebut tahu dari awal. Ada petugas TPU, unit pengelolanya juga ada, tentu pendudukan ini tidak terjadi tiba-tiba tanpa sepengetahuan mereka, bahkan jangan-jangan memang disewakan oleh oknum," katanya.
Sebelumnya viral rekaman video yang memperlihatkan kondisi TPU, di mana sejumlah makam di sana terlihat dipagari dengan bambu. Dalam video yang beredar, terlihat kondisi TPU. Sejumlah makam terlihat dipagari dengan bambu. Narasi dari video viral itu menyebut makam orang tuanya dipakai buat jemuran hingga kandang hewan, lalu meminta dinas untuk turun tangan.
Belakangan, Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Timur disebut telah melakukan penertiban di lokasi.
Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Timur bergerak melalukan penertiban di sekitar lokasi pada Senin (12/6).
Dilansir melalui akun Instagram resmi Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, @tamanhutandki, personel tampak membersihkan area TPU. Pagar-pagar bambu yang sebelumnya tertancap di area pemakaman dicabuti, dikumpulkan, lalu diangkut ke dalam gerobak.
"Mari bersama-sama kita jaga kebersihan dan ketertiban taman pemakaman umum di DKI Jakarta," demikian keterangannya.