Hadiri Pencanangan Imunisasi IPV, Puan Ingatkan Indonesia Emas 2045

DPR | CNN Indonesia
Rabu, 21 Jun 2023 19:19 WIB
Ketua DPR RI, Puan Maharani, menekankan pentingnya vaksinasi polio bagi anak-anak saat menghadiri Pencanangan IPV Dosis Kedua di Jawa Tengah.
Ketua DPR RI, Puan Maharani, dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menghadiri Pencanangan IPV Dosis Kedua di Jawa Tengah, Rabu (21/6). (Foto: Arsip DPR)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua DPR RI, Puan Maharani, menghadiri acara Pencanangan Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV) Dosis Kedua di GRHA Bung Karno, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (21/6). Pada acara ini, ia menekankan pentingnya vaksinasi polio bagi anak-anak guna mewujudkan program Indonesia Emas 2045

Acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tersebut dihadiri juga oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dan Bupati Klaten, Sri Mulyani.

Pada acara ini, Puan menyatakan bahwa langkah awal untuk menjadikan Indonesia yang sehat dan maju adalah dengan membebaskan negara ini dari penyakit polio.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam tahun 2045, Polio merupakan penyakit yang bisa menghancurkan harapan Indonesia Emas. Kita tidak bisa membayangkan bahwa di Indonesia yang maju masih ada penyakit seperti polio," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (21/6).

Saat ini, pemberian vaksin polio hingga dosis kedua merupakan program imunisasi wajib yang dicanangkan oleh Pemerintah. Vaksin polio gratis diberikan dua kali pada bayi saat usia 4 dan 9 bulan, meningkat dari sebelumnya hanya satu kali.

Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mendukung Indonesia dalam mencapai kebebasan dari penyakit polio. Terlebih, Kemenkes sebelumnya telah mendeklarasikan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio pada 2022, setelah munculnya kasus satu anak di Kabupaten Pidie, Aceh, yang mengalami kelumpuhan.

"Artinya kita tidak boleh lengah, tidak boleh merasa Indonesia sudah aman dari penyakit-penyakit seperti polio," papar mantan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ini.

Dia juga menekankan pentingnya kelengkapan imunisasibagi anak-anak. Menurutnya hal tersebutsangat penting untuk mempertahankan Indonesia yang bebas dari polio dan mencapai eradikasi polio secara global pada 2026.

Puan menyadari bahwa mendapatkan kepercayaan masyarakat terkait vaksinasi bukanlah hal yang mudah. Ia mengingatkan tentang saat awal pandemi Covid-19 di mana pemerintah harus bekerja keras untuk menggencarkan vaksinasi.

"Kita tahu bahwa kadang-kadang masyarakat masih meragukan dan takut terhadap vaksinasi. Ketika masyarakat ragu, risiko penyebaran penyakit menular seperti polio akan meningkat," ungkapnya.

Ia pun berharap keberhasilan program vaksinasi Covid-19 dapat diulang dalam imunisasi polio dosis kedua ini. Dengan demikian, masyarakat dapat semakin percaya dan terhindar dari berita palsu terkait pemberian imunisasi IPV kepada anak-anak.

Di sisi lain, Puan menambahkan, program imunisasi polio yang dicanangkan oleh Pemerintah harus terus diawasi oleh semua pihak, termasuk DPR, agar dapat berjalan dengan baik. Pengawasan tersebut meliputi ketersediaan vaksin, pendistribusian ke daerah, dan pengamatan setelah anak-anak menerima vaksinasi.

"Semoga apa yang kita canangkan hari ini diberikan kemudahan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, sehingga anak-anak kita terbebas dari polio dan terwujudlah Indonesia Emas 2045 yang sehat," ucap cucu Bung Karno tersebut.

Setelah memberikan sambutan, Puan dan Ganjar meninjau 60 balita yang akan mendapatkan imunisasi polio di GRHA Bung Karno. Mereka terlihat mendekati meja pemeriksaan, meja penyuntikan, dan ruang pengawasan setelah imunisasi.

Ganjar terlihat sesekali menggendong balita yang akan mendapatkan imunisasi. Sebagai seorang kepala daerah, ia juga berjanji akan mengawasi dan memberikan sosialisasi mengenai program imunisasi polio dosis kedua.

"Di Jawa Tengah, kami akan menggencarkan proses imunisasi vaksin polio dosis kedua sebagai konsistensi dalam mendukung program pemerintah pusat dan untuk mencapai Generasi Emas 2045," jelas Ganjar.

Sementara itu, Menkes Budi Gunadi menyatakan bahwa Bio Farma berperan aktif dalam memproduksi vaksin Novel Oral Polio Vaccine tipe 2 (nOPV2) sebagai vaksin polio generasi baru pertama di dunia.

"Kami telah mengembangkan vaksin produksi dalam negeri sehingga tidak perlu khawatir kehabisan stok. Vaksin ini diberikan kepada anak-anak di bawah satu tahun, berbeda dengan vaksin Covid yang distribusinya lebih banyak," terangnya.

Dia pun mengakui jika imunisasi polio sempat terhenti karena fokus pada vaksin booster Covid-19. Namun, Budi pun menegaskan saat ini pihaknya berkomitmen untuk melanjutkan kembali program tersebut.

Setelah menghadiri pencanangan imunisasi polio kedua di Klaten, Puan beserta rombongan bertolak ke Sukoharjo untuk meninjau pelayanan imunisasi di Posyandu Gumpang, Kecamatan Kartasura. Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, juga turut mendampingi.

Di Posyandu Gumpang, Puan melihat proses imunisasi yang sedang berlangsung. Bersama Ganjar, Puan menghibur anak-anak yang menangis setelah disuntik vaksin.

Puan juga memberikan mainan kepada anak-anak yang mengikuti imunisasi. Selain itu, Puan terlihat memeriksa vaksin IPV 2 yang diberikan kepada anak-anak sambil berbincang dengan tenaga kesehatan.

Di lokasi tersebut, Puan juga berfoto dan bersalaman dengan ibu-ibu yang membawa anak-anak mereka untuk divaksinasi polio. Ia juga mendengarkan aspirasi dari para ibu kader posyandu.

"Ibu-ibu kader Posyandu adalah garda terdepan dalam mendorong masyarakat untuk membawa anak-anak mereka untuk divaksinasi polio. Terima kasih atas dedikasinya," kata Puan.

(rir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER