Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy membantah klaim yang menyebut pemerintah mengabaikan pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Menurut Muhadjir, pemerintah selalu mengalokasikan anggaran tinggi untuk pendidikan setiap tahun. Bahkan, menurut dia, anggaran pendidikan tahun ini lebih dari Rp600 triliun.
"Ada yang bilang kita mengabaikan pembangunan sumber daya manusia, siapa bilang? Anggaran pendidikan kita itu setiap tahun naik, tahun ini Rp600 triliun lebih untuk anggaran pendidikan," kata Muhadjir di acara Haul Bung Karno, Jakarta, Rabu (21/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, mantan menteri pendidikan itu mengingatkan bahwa pembangunan manusia tak bisa langsung dirasakan layaknya pembangunan infrastruktur. Meski pemerintah telah mengalokasikan lebih dari Rp600 triliun untuk pendidikan, hal itu tak bisa langsung dirasakan.
"Kalau membangun infrastruktur, Rp2 triliun jadi jalan tol, orang semua bisa lihat, tetapi kalo membangun sumber daya manusia, enam ratus triliun, itu enggak bisa dipanen sekarang," kata dia.
Dalam bidang pendidikan, misalnya, orang tua yang menyekolahkan anaknya, baru akan melihat hasil setelah 20 tahun. Dia pun menyadari, hal itu menjadi salah satu tantangan dalam pembangunan manusia.
"Tetapi kalau membangun manusia, nyekolahkan sekarang, belum tentu 20 tahun yang akan datang dia sudah panen. Dan itulah sulitnya membangun sumber daya manusia," kata dia.
"Memang membangun sumber daya manusia itu tidak bisa panen cepat, tidak bisa quick building beda dengan yang sifatnya fisik," imbuh Muhadjir.
Acara Haul Bung Karno digelar oleh pengurus pusat PDIP di masjid At-Taufiq, kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Muhadjir yang hadir di acara tersebut memberi tausiyah agama sekaligus mengenang ajaran Bung Karno.
"Kita memperingati milad beliau sekaligus juga wafat beliau. Dan itu juga tidak banyak orang yang bisa ketika lahir dan wafat itu dalam bulan yang sama itu," kata Muhadjir dalam jumpa pers usai acara.
Dia menyebut Bung Karno memiliki keistimewaan sebagai sosok yang lahir dan wafat di bulan yang sama. Dia bilang, keistimewaan itu barang langka dari satu juta manusia.
Muhadjir menyebut ajaran Bung Karno juga tak pernah lekang oleh waktu. Dia bilang, pemikiran Bung Karno akan selalu relevan hingga saat ini, bukan saja soal Pancasila namun juga soal tata negara secara umum.
"Di samping pancasila, beliau juga lakukan istihad siasah melakukan pemikiran mendalam berkaitan dengan masalah tata negara bukan hanya pancasila," ucap Muhadjir.
(thr/isn)