Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah menilai bahwa presiden pertama Indonesia, Soekarno, sebagai tokoh pemimpin dunia yang meninggalkan warisan berupa pemikiran yang tak lekang oleh waktu, sekalipun telah meninggal dunia selama 53 tahun.
Basarah mengungkapkan, hal itu ditunjukkan oleh organisasi UNESCO yang baru-baru ini menetapkan pidato Bung Karno, panggilan Soekarno, pada 31 Oktober 1960 silam sebagai sebuah dokumen sejarah.
"Dunia begitu mengagumi Bung Karno dan pemikiran Bung Karno. Dia bukan sekadar pemimpin bangsa Indonesia, tetapi pemimpin dunia," kata Basarah dalam kegiatan Haul ke-53 Bung Karno di Masjid At-Taufiq, Jakarta Selatan, Rabu (21/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu contoh lain tentang kebesaran nama Bung Karno, adalah pengabadian menjadi nama jalan di Kairo, Mesir. Pada masa jabat Presiden Jamal Abdul Naser, Bung Karno yang diketahui dekat dengan Naser berperan menyelamatkan Universitas Al-Azhar dari pembubaran.
"Bung Karno adalah tokoh legendaris yang tidak lekang sejarah. 53 tahun lalu beliau wafat, tetapi namanya terus dibicarakan hingga hari ini. Banyak ilmuan sejarah, akademisi selalu mengulang, menulis buku-buku sejarah tentang Bung Karno," ujar Basarah.
Lebih lanjut, Basarah menyatakan kepemimpinan Bung Karno juga terlihat dari kedekatan baik dengan Muhammadiyah maupun Nahdlatul Ulama (NU). Dia mengingatkan, tanggal lahir presiden Indonesia saat ini, Joko Widodo (Jokowi), bertepatan dengan tanggal meninggal Bung Karno.
Basarah menyebut kebetulan itu bak isyarat bahwa Jokowi mendapat amanah spiritual melanjutkan kepemimpinan Bung Karno. Dia berharap, presiden Indonesia mendatang bisa mendapat dukungan spiritual yang sama.
"Mudah-mudahan Presiden RI kedelapan juga adalah bagian dari lanjutan amanah spiritual presiden-presiden kita sebelumnya. Mari kita doakan semoga Presiden Jokowi panjang umur diberikan kesehatan dan diberikan kekuatan serta kesadaran untuk memimpin bangsa ini,," kata Basarah.
(rea)