Pemprov DKI Larang Warga Buang Limbah Hewan Kurban ke Selokan

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta melarang panitia kurban dan masyarakat umum membuang limbah hewan kurban seperti jeroan hingga isi perut ke got, selokan, dan sungai.

Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan limbah hewan kurban yang dibuang sembarangan itu berbahaya karena bisa menjadi media berkembangnya patogen.

Menurut Asep, pihaknya ingin mencegah pencemaran lingkungan hingga penyebaran penyakit yang ditimbulkan oleh limbah potongan hewan kurban setelah penyembelihan.

"Praktik membuang limbah kurban sembarangan ini merupakan praktik yang berbahaya, karena potongan jeroan hewan menjadi media berkembangnya patogen yang dapat menularkan penyakit. Limbah ini bisa membuat kondisi badan air jadi tercemar," kata Asep dalam keterangan tertulis, Jumat (23/6).

Asep mengatakan patogen penyebab penyakit ini dapat menularkan penyakit sejenis hepatitis, tifus. hingga penyakit mata dan kuku.

"Apalagi terjadi cukup massif, ini dapat mengakibatkan dampak yang sangat luas," katanya.

Selain itu, Asep juga menjelaskan pembuangan limbah potongan hewan kurban ke badan air bisa merusak ekosistem yang ada di badan air

"Sederhananya ikan di badan air akan mati jika limbah potongan hewan kurban dibuang ke sana," ujarnya.

Asep berharap panitia kurban hingga masyarakat umum tetap menjaga lingkungan selama momentum Hari Idul Raya Iduladha tahun ini. Limbah tersebut, kata Asep, dapat dikuburkan atau dijadikan pakan Maggot BSF.

"Semoga dengan tidak membuang limbah kurban sembarangan dan bisa mengelolanya dengan baik, bisa membuat ibadah kurban kita makin lebih berkah," katanya.