Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkap rencana pembangunan Soekarno Memorial Library di Uzbekistan. Perpustakaan ini rencananya akan dibangun di dekat makam ahli hadis terkemuka, Imam Bukhari.
Ma'ruf menyebut pembangunan Soekarno Memorial Library adalah hasil masukannya ketika melawat dalam agenda kunjungan kenegaraan ke Uzbekistan pada pertengahan Juni lalu.
Soekarno Memorial Library didorong untuk bisa dibangun di dekat makam ahli hadis terkemuka, Imam Bukhari, daerah Samarkand, Uzbekistan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu yang mendorong dicarinya [makam] Imam Bukhari itu Bung Karno. Waktu Bung Karno diundang ke sana, bilang 'saya ke sana tapi kalau misalnya sudah ditemukan itu makamnya Imam Bukhari," ujar Ma'ruf di Gunungkidul, DI Yogyakarta, Selasa (27/6).
Soekarno, lanjut Ma'ruf, meminta kepada pemimpin Uni Soviet Nikita Krushchev untuk mencari makam Imam Bukhari. Uzbekistan kala itu masih menjadi bagian dari Uni Soviet.
Pencarian makam pun dilakukan oleh otoritas setempat hingga akhirnya ditemukan di wilayah Samarkand, yang kini merupakan salah satu kota di Uzbekistan, pascapecahnya Uni Soviet.
"Dan itu mereka mengakui, [penemuan makam Imam Bukhari] gara-gara Bung Karno. Karena itu saya usulkan, saya ketemu perdana menteri saya usulkan untuk dibangun Soekarno Memorial Library, dan juga kepada Gubernur Samarkand sendiri," katanya.
Menurut Ma'ruf, Gubernur Wilayah Samarkand Uzbekistan Erkinjon Turdimov kemudian mengagendakan diskusi dengan dewan ulama setempat terkait usul pembangunan Soekarno Memorial Library ini.
"Mudah-mudahan, Bung Karno sangat dikenal di Uzbek," imbuh dia.
Hal ini juga sudah Ma'ruf sampaikan pada Presiden Indonesia ke-5 Megawati Soekarnoputri yang merupakan salah satu putri Soekarno.
Ma'ruf mengatakan bahwa Megawati mengaku senang mendengar kabar rencana pembangunan Soekarno Memorial Library.
"Kemarin saya bertemu Bu Mega, saya laporkan itu. Ya, Bu Mega senang sekali dan Bu Mega juga diundang ke sana, mungkin akan ke sana," kata Ma'ruf.
(kum/asr)