Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie mengungkapkan alasan ia menolak tawaran Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang untuk mengabadikan namanya di kapal raksasa.
Sebelumnya, Connie kaget karena tawaran untuk mengabadikan namanya di kapal raksasa yang akan dibangun Panji. Tawaran itu datang tiba-tiba, padahal ia tidak mengenal Panji. Bahkan berkunjung ke pesantrennya pun tak pernah.
Namun, Connie pun dengan halus menolak tawaran tersebut. Menurutnya, namanya belum pantas untuk diabadikan dalam sebuah kapal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai gantinya, ia menawarkan Panji tiga nama perempuan hebat di Indonesia untuk dijadikan nama kapal.
Pertama, Putri Mayang Selodong dari Aceh. Connie menuturkan sosok putri tersebut hidup di abad ke-5. Putri Mayang Selodong merupakan sosok penting yang menjadi cikal bakal semua kerajaan Islam di Aceh.
Kedua, Laksamana Maharani, sosok perempuan muda di masa lalu yang pernah belajar ilmu perang dari Turki.
Ketiga, Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, Megawati merupakan sosok perempuan hebat dan pemimpin besar.
Connie juga menilai Megawati sebagai perempuan yang penuh perjuangan. Ia menilai presiden ke-5 RI itu mampu bangkit saat rezim menekan dirinya di masa orde baru.
"Jadi sarankan pada Syeh Panji dengan sangat terhormat mohon nama-nama itu dulu. Nama saya nanti saja kalau kapal induk sudah bisa terbang," ucap Connie mengutip channel YouTube R66 Newlitics, Sabtu (1/7).
Lebih lanjut, Connie mengatakan Al-Zaytun berencana mengabadikan namanya untuk kapal seukuran yang dibuat Nabi Nuh atau sekitar 365 meter.
Ia pun mengetahui kapal buatan Nabi Nuh berukuran sekitar 365 miter setelah membaca Bibel. Meski begitu, Connie tidak mengatakan secara rinci kapan tepatnya penawaran itu dilontarkan Panji.
Connie hanya menjelaskan saat itu Al-Zaytun tengah membangun kapal dengan berbagai macam ukuran. Mulai dari ukuran 150 meter hingga yang terbesar seukuran kapal Nabi Nuh.
"Yang paling gede se-alaium gambreng namanya saya, 'Connie Rahakundini Bakrie'" katanya.
(mrh/dzu)