Ketua Partai Gerindra Sulawesi Selatan, Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) menuturkan bahwa Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan atau Danny Pomanto sempat menerima kartu anggota partai besutan Prabowo Subianto itu pada 2020 silam.
"Dulu tahun 2020 pak Danny pernah menerima KTA Gerindra dari kami," kata Andi yang juga Wakil Ketua Komisi V DPR RI itu kepada CNNIndonesia.com, Senin (3/7).
Andi Iwan mengatakan sebelumnya Danny Pomanto lebih dulu bergabung sebagai anggota Partai Nasdem. Hingga terpilih sebagai Wali Kota Makassar yang berpasangan dengan Fatmawati Rusdi sebagai Wakil Wali Kota Makassar tahun 2019 Danny juga masih tetap sebagai kader Nasdem.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati sudah menjadi anggota partai Gerindra, Andi mengklaim Danny Pomanto tidak tercatat dalam struktur Partai Gerindra Sulsel.
"Apa kelihatannya seperti itu. Namanya tidak ada dalam struktur kepengurusan," tuturnya.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali menganggap Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto atau biasa dikenal sebagai Danny Pomanto tak pernah menjadi kader partainya selama ini.
Ali merespons pernyataan Danny yang mengumumkan mundur dari NasDem belum lama ini. Menurut dia, Danny justru pernah menerima kartu tanda anggota (KTA) Partai Gerindra.
"Selama ini di mata saya dia bukan anggota NasDem. Dia bukan anggota NasDem, dia adalah anggota Gerindra. Dia punya KTA Gerindra," kata Ali saat dihubungi, Senin (3/7).
Sementara itu, Danny yang merupakan Dewan Pimpinan Relawan Pro Jokowi (Projo) Sulawesi Selatan memberi sinyal akan mendukung capres PDIP Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Ketua Projo Sulsel, Herwin Niniala mengatakan bahwa hal itu biasa terjadi dalam politik. Namun, Projo Sulsel tetap mendukung Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto sebagai capres dan cawapres nantinya.
"Itu demokrasi, artinya tidak mengurangi dia sebagai pembina Projo Sulsel tapi Projo tetap dukung Prabowo Subianto," kata Herwin kepada CNNIndonesia.com, Senin (3/7).
"Pak Danny itu sebagai wali kota Makassar harus mengayomi semua partai dan ormas tidak bisa membedakan harus sama semua. Jadi apa pun tidak mengurangi selaku pembina. Itu kan hak pilih," tambahnya.